Cantik dan Sehat Sepanjang Usia
Dokter dengan dua anak ini memaparkan bahwa sejak dulu kala orang berpikir bagaimana caranya untuk memperpanjang hidupnya. Sebenernya yang dimaksud dengan Anti Aging Medicin adalah bukan bagaimana membuat seseorang menjadi lebih panjang hidupnya tetapi bagaimana cara menjaga seseorang ketika melalui proses penuaan bisa tetap fit dan produktif bahkan juga terlihat awet muda. Ilmu Anti Aging Medicine ini merupakan suatu terobosan dalam bidang kedokteran yang sudah berkembang sejak 18 tahun belakang ini.
Menurut definisi WHO, seseorang dikatakan tua atau lanjut usia apabila berumur diatas 60 tahun. Tetapi sebenernya definisi usia itu bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis adalah usia seseorang dari semenjak dilahirkan sedangkan usia biologis tidak ditentukan oleh bilangan umur. Usia biologis ditentukan dari usia sel-sel di dalam tubuh seseorang dan juga parameter-parameter molekuler. Dengan begitu, bisa jadi usia biologis seseorang lebih muda dibandingkan usia kronologisnya ataupun sebaliknya. Untuk mengetahui usia biologis seseorang bisa dilakukan pemeriksaan di lab kedokteran.
Ada beberapa teori tentang penuaan. Secara garis besar ada tiga macam teori penuaan. Teori pertama adalah teori tentang sistem tubuh secara keseluruhan yang lama-kelamaan akan aus atau turun fungsinya. Misalnya dengan adanya tanda-tanda penuaan yan g bisa dilihat secara fisik seperti turunnya kemampuan pendengaran dan penglihatan. Selain itu juga menurunnya fungsi-fungsi organ tubuh, jaringan, dan sel. Dalam setiap sel ini sebenernya ada DNA yang sudah mengatur kapan kematian sel terjadi sehingga mempengaruhi proses penuaan secara keseluruhan. Teori yang kedua adalah proses penuaan itu bersifat pasif, yang artinya seseorang tidak mampu melawan proses penuaan yang dialaminya. Dan teori yang ketiga adalah proses penuaan yang bersifat aktif, dimana seseorang masih bisa melakukan tindakan untuk mencegah proses penuaan atau mengembalikan fungsi organ walaupun tidak kembali seperti fungsinya semula dikala muda tetapi tindakan ini cukup untuk membuat seseorang bisa lebih produktif dalam hidupnya.
Teori yang mendukung ke arah ini sudah lama berkembang. Contohnya adalah teori Neuroendokrin yang diperkenalkan oleh Prof. Vladimir Dillman, yang mengatakan lama-kelamaan tubuh kita akan aus dan juga fungsi Hypothalamus yang mengatur hormon-hormon akan menua. Ketika Hypothalamus menua, maka fungsi pengaturannya akan hilang sehingga mengakibatkan fungsi semua hormon yang dibawah kendalinya akan kacau. Pendapat ini diperkuat oleh ahli dr. Dean yang menyebutkan bahwa hormon-hormon itu bekerja di level sel. Sel- sel ini bisa lebih di sensitifkan kembali agar bisa membuat hormon bekerja dengan baik. Sehingga menurut pakar tersebut, anti aging drug yang baik adalah Metformin yang dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap reseptor hormon insulin. Karena seiring bertambah usia, maka kadar hormone insulin akan meningkat. Sehingga orang tersebut akan seperti orang diabetes atau relative diabetes. Hormon insulin ini mempunyai fungsi untuk membantu memasukkan gula darah dari peredaran darah ke sel-sel sehingga sel-sel dapat melaksanakan fungsinya dengan baik. Hanya sayangnya bila kadar insulin terlalu tinggi maka sel-sel ini tidak mampu menyerap gula darah dengan baik. Hal ini mengakibatkan kadar gula darah menjadi tinggi. Dengan adanya obat Metformin, diharapkan kondisi reseptor yang sensitifitasnya sudah menurun ini akan diperbaiki dengan mengembalikan jumlah hormone insulin ke ambang normal. Selain itu dr. Dean juga menambahkan bahwa ada hormon lain yang juga tidak kalah penting yaitu hormon Noradrenalin yang dihasilkan kelenjar yang terletak di puncak ginjal. Dengan pemberian obat tertentu maka sensitifitas dari reseptor hormone Noradrenalin akan diperbaiki.
Teori selanjutnya adalah teori radikal bebas yang sudah lama berkembang dari tahun 1956. Sumber radikal bebas terutama dari makanan yang kita konsumsi seperti makanan berlemak, yang dipanggang, obat-obatan, rokok, alcohol, dan sinar matahari. Cara memangkal proses radikal bebas ini dengan mengkonsumsi makanan anti radikal bebas yang terutama mengandung beta karoten, vitamin C dan E yang terdapat banyak di buah-buahan dan sayur-sayuran. Ada juga beberapa obat-obatan anti radikal bebas seperti melatonin.
Teori selanjutnya adalah teori tentang kerusakan pada membran sel yang mengakibatkan penuaan. Membran sel ini lama-kelamaan akan kaku karena kekurangan air dan komposisi lipid atau lemak, sehingga mengakibatkan zat-zat limbah dalam sel tidak dapat dikeluarkan dan akhirnya menumpuk di dalam sel. Zat limbah yang menumpuk ini akan mengakibatkan lipofuchsin. Cara untuk menghilangkan lipofuchsin adalah dengan pemberian obat seperti L-Carnitine.
Teori penuaan berikutnya adalah teori Hayflick yang menyatakan bahwa sel-sel itu membelah. Diantara sel-sel tersebut ada yang kemampuan membelahnya lebih tinggi, misalnya sampai 50 kali, kemudian mengalami kematian. Teori ini sebenarnya memiliki banyak kekurangan, tetapi kemudian kekurangannya dilengkapi oleh pengetahuan bahwa di dalam inti sel terdapat kromosom yang diujungnya terdapat telomer. Telomer ini akan terus memendek seiring dengan terjadinya pembelahan sel. Ketika seseorang masih muda, terdapat enzim telomerase dalam sel kita yang berfungsi untuk mempertahankan telomer tetap panjang sehingga sel bisa terus membelah. Namun ketika seseorang tua, kadar telomerase menurun sehingga telomer lama-kelamaan habis sehingga sel mengalami kematian.
Teori berikutnya adalah tentang kerusakan yang terjadi di mitokondria. Di dalam sel terdapat “pabrik” yang menghasilkan energy dalam bentuk molekul yang disebut Adenosintriposphat(ATP) yang merupakan sumber energi yang sangat tinggi untuk segala kegiatan sel. Seseorang membutuhkan sejumlah ATP yang jumlahnya setengah dari berat badan seseorang setiap harinya. Apabila pemenuhan ATP ini tidak terpenuhi maka akan mengakibatkan keletihan pada tubuh seseorang. Keletihan ini bisa jadi menjadi indikasi bahwa terjadi penurunan kerja dari mitokondria. Kondisi ini bisa dibantu dengan beberapa obat diantaranya Asetil L-Carnitine dan vitamin B6 dan B12.
Teori berikutnya adalah tentang Cross linking theory yaitu bertautnya glukosa atau cabang-cabang dari rantai glukosa dengan protein yang ada di dalam sel. Contohnya adalah di lensa mata kita dengan ditandai dengan katarak dan juga kulit yang menua yang kusam, bersisik, dan tidak bercahaya. Hal ini bisa terjadi dibawah pengaruh oksigen. Contohnya adalah apel yang dipotong dan dibiarkan, maka lama kelamaan akan berwarna kecoklatan dan mengkerut. Dalam kasus ini terdapat glikolisasi dari protein di apel. Seseorang bisa mengalami glikolisasi karena pola makan yang tidak baik, seperti makan yang manis-manis yang banyak mengandung gula sederhana. Gula sederhana ini akan cepat sekali menambah jumlah gula darah. Cara untuk menangkalnya adalah dengan mengurangi makan yang manis atau juga menggunakan obat-obatan seperti metformin, carnosin, dll.
Dari paparan diatas bisa diketahui bahwa ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memperlambat proses penuaan. Bidang kedokteran di bidang ini yakni Anti Aging Medicine sudah berkembang sejak tahun 1992 di Amerika. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa dengan gaya hidup Anti-Aging bisa menambah 24,6 tahun dari masa kehidupan seseorang. Prinsip Anti Aging disini maksudnya perbaikan kualitas kehidupan dan perbaikan kualitas kesehatan saat penuaan terjadi. Jadi Anti Aging Medicine bergerak di dua bidang yakni tindakan preventif (pencegahan) dan promotiv (meningkatkan kualitas kesehatan). Di Indonesia Anti Aging Medicine ini belum menjadi pendidikan spesialis kedokteran tetapi masih dalam tahap tingkat penelitian.
Apabila seseorang datang ke dokter anti aging makan tahap pertama adalah akan dilakukann wawancara medik dan kemudian dilanjutkan oleh pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter anti aging lebih spesifik dibandingkan dokter umum misalnya. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai 12 penanda yang merupakan penanda usia biologis seseorang. Yaitu dengan memeriksan fungsi-fungsi sensoris seperti pendengaran, penglihatan, raba halus dan kasar dsb. Selain itu juga semua sistem tubuh diperiksa secara terartur. Kemudian dokter anti aging juga akan mendeteksi faktor resiko penyakit seseorang. Selain itu perbedaan dokter anti aging dengan dokter lainnya adalah terletak pada pemeriksaaan lab yang rutin misalnya pemeriksaan darah dan urin. Dokter anti aging medicine ini juga melakukan pemeriksaan lab yang bersifat molekuler misalnya pemeriksaan kromosom yang mendukung diagnosis dan terapi untuk pasien. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan kadar hormone seseorang melalui sebuah panel.
Sesudah itu dokter anti aging akan memberikan konseling untuk perubahan gaya hidup, konseling untuk perubahan nutrisi, dan Hormon therapy. Maksud dari hormon therapi adalah dengan pemberian hormone yang jumlahnya kurang. Diharapkan dengan pemberian hormon akan ada perubahan terhadap metabolisme dan pembelahan sel. Contohnya adalah pemberian hormone estrogen yang jumlahnya berkurang pada orang tua.
Ada aspek lain yang coba dirangkul oleh Anti Aging Medicine , yakni regenerative medicine yaitu bagaimana caranya jaringan yang mengalami kerusakan bisa diganti jaringan yang lebih sehat. Diantara Regenerative Medicine yang sedang berkembang adalah stem cell. Stem cell adalah sel yang masih muda (awal dari sel sebelum menjadi sel terakhir). Stem Cell ini mulai kembali dilirik oleh pakar kedokteran semenjak Prof Bodo Eckhardt yang melakukan terapi pengobatan jantung pada pasien jantung yang sudah parah dengan menggunakan stem cell dari sel darah pasien sendiri. Setelah beberapa bulan terapi, pasien mengalami perbaikan fungsi jantung sekitar 40 %.