Browse By

Pengalaman Unik

Pertanyaan :

Mba-mba yang baik, Ceritain dong pengalaman uniknya seputar anak-anak selama ini di Jerman. Bagaimana puasa mereka dan pakaian mereka? (Ibu H, Stuttgart)

Jawaban :

Anak saya Ja’far, dia belajar puasa sejak 4 tahun. Pertama 2 jam kemudian ditambah lagi dan seterusnya hingga penuh. Waktu di TK msh bisa diakalin, jadi nggak terlalu protes gurunya. Pas kelas 1 atau kelas 2 (lupa) ada gurunya yg protes bahwa anak-anak perlu tumbuh dan butuh makan minum. Saya sudah bilang bahwa ini hanya belajar dan bukan suatu kewajiban. Suatu saat ada kehadiran ortu dalam kelas termasuk saya. Di depan saya, gurunya maksa Ja’far utk minum, lalu Ja’far minum hingga batal puasanya. Sampai rumah dia nangis dan bilang ke saya bahwa dia nggak suka dipaksa minum. Besoknya saya bilang ke gurunya, agar tidak memaksa Ja’far untuk makan atau minum, seperti juga saya tidak memaksa dia untuk berpuasa. Saya katakan dg nada agak keras dan dalam bhs Inggris.

Gurunya menunduk dan kejadian seperti itu tidak terjadi lagi. Intinya menurut saya, kita perlu lihat sikon anak kita dan kita nilai sampai berapa jauh anak kita bisa bertahan. Kalau dia memerlukan bantuan karena dia belum bisa menghadapi gurunya, maka kita ortu yang menghadapi gurunya dengan prinsip bahwa anak kita tidak tertekan dan jangan memaksa anak kita seperti kami ortu juga tidak memaksa si anak. Biarkan anak tumbuh berkembang dan tidak ditekan.

Pengalaman dengan Hafsah, awal masuk TK pake kerudung. Lalu beberapa minggu kemudian tidak pakai kerudung dan guru dan teman-temannya kaget. Saya sampaikan bahwa Hafsah boleh pakai apa yg dia suka. Kalaupun musim panas dia pakai kerudung, maka saya tidak menghalanginya. Sampai skrg Hafsah masih suka buka tutup, kadang pake kerudung lengkap kadang tomboy aja pakai celana panjang. Ada guru yang nanya ke saya, kapan Hafsah boleh pakai kerudung atau apakah kalau sommer maka kerudungnya dilepas. Saya katakan bahwa semua terserah Hafsah dan hingga sekarang sepertinya mereka sudah cuek aja dengan pakaian-pakaian yang dikenakan Hafsah. (Canti Besari)

Yang unik saat mendidik anak-anak di Jerman yaitu ketika ummi harus menerapkan puasa romadhon, saat itu fathimah anak kedua ummi masih duduk di kelas 2 SD, kalau mungkin di Indo anak2 sebesar fathimah sudah biasa untuk melakukan puasa, tapi kalau di Jerman anak sebesar fathimah masih terlalu kecil mereka anggap, saat itu fathimah berumur 7 thn, waktu di sekolah ketika frühstück ( makan pagi ) pas jam istirahat di jerman pukul 9.30, gurunya tidak melihat fathimah makan pagi, lalu gurunya bertanya, kenapa fathimah tidak seperti teman2 lainnya makan pagi, lalu fathimah menjawab,” dia sedang puasa”, lalu gurunya bertanya lagi,” kamu kan masih kecil fathimah ” tapi dengan tenangnya fathimah menjawab, ” saya sudah besar, yang masih kecil itu adik saya, dia masih TK ” begitu katanya. ummi dapat laporan dari gurunya saat elternsprechtag. (Dedeh Suprihatin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *