Kesehatan Mata
Tindakan operasi akan menyebabkan juga stress (apalagi untuk manula), yang bisa meningkatkan gula darah secara mendadak, maupun memperberat 2 komplikasi ginjal & jantung bila memang ada. O iya, DM selain membuat org mengalami katarak lebih cepat, jg bisa menyebabkan komplikasi glaukoma (tekanan bola mata tinggi), maupun perdarahan di retina & makulanya (saraf mata). kalau tekanan bola mata sedang tinggi, pasti tidak akan dioperasi dulu. Bila retina & makulanya tdk bisa diperiksa karena kataraknya tebal, maka kataraknya harus dioperasi dulu, baru diperiksa retina & makula. bila sudah ada komplikasi di retina & makula, harus dimengerti bahwa ada kemungkinan penglihatan tetap tdk maksimal meskipun sudah operasi katarak . demikian, semoga jelas.(dr Reni ,SpM)
Pertanyaan lanjutan:
Jazakillah mba Reni Jujun. sebelum mau operasi ini ayah saya tidak pernah terindikasi diabetes.padahal sering melakukan general check up.lalu menjelang operasi ketika general cek up lagi ternyata gula darah sebelum makan adalah 140 lalu setelah makan 230.sudah dua kali mau operasi tidak jadi karena gula darahnya naik turun seperti itu.sempat jeda beberapa pekan untuk pengobatan. oya Mba Reni Jujun, saya mau tanya ibu dari ayah saya buta setelah usia 60-an tahun, begitupula kakak kandungn laki2nya.pertanyaan saya, apakah buta itu termasuk penyakit turunan? atau memang karena usia saja.ayah saya sebelumnya tidak memakai kacamata.terimakasih sebelumnya mba.
Jawaban lanjutan:
Kapan seseorang mulai mengalami DM biasanya memang sulit diketahui. seringnya diketahui secara tak sengaja saat pemeriksaan lab. pdhal mungkin sj gejala klinisnya sdh ada jauh2 hari, mis banyak pipis (polyuria), kehausan terus menerus (polydipsia) & banyak makan karena lapar terus menerus (polyphagia). Resiko DM jg akan makin besar bila ada keluarga yg DM jg (terutama melalui garis ibu). Bila hasil tes gula darah puasa >=126 dan 2 jam PP >=200mg/dL, maka diagnosisnya DM sdh bisa ditegakkan. Tentang ibu dari ayah yg buta setelah 60 thn, apkh ibu tsb mengalami DM juga? kl iya, DM selama ini sudah diketahui berkaitan dengan meningkatnya risiko penyakit mata tertentu yg menyebabkan kebutaan, misalnya glaukoma, katarak, perdarahan retina & makula, dll. Penyakit lain spt hipertensi juga berhubungan dg kebutaan krn bisa menyebabkan perdarahan di retina.jadi apakah buta penyakit turunan? ada yang ya, ada yang tidak. Kalau tentang kacamata, bila yang dimaksud apakah kalau orang tidak berkacamata sebelumnya (dalam hal ini kacamata minus), tidak bisa jadi buta setelah tuanya? jawabannya ya bisa saja org tersebut buta setelah tua, bila ternyata ada penyakit-penyakit lain (DM, hipertensi) yang bisa menyebabkan komplikasi ke matanya. Saran saya, setelah operasi katarak, jangan lupa ke dokter umum atau ke dokter penyakit dalam utk menangani DMnya. Setelah itu, ke dokter mata lagi untuk mencari adakah komplikasi karena DM di matanya (retina & makula). Frekuensi pemeriksaan mata selanjutnya, tergantung hasil yang ditemukan di retina atau makula. Bisa tiap 6 bln, 9 bln, 1 thn. Demikian, semoga semakin jelas.