Browse By

Menjadi Pribadi yang Menarik, Anggun dan Simpatis

Pertanyaan 7

Apa yang harus kita lakukan bila ingin menjadi orang yang positive thinking tapi juga waspada? (hal ini berkaitan dengan berkenalan dengan orang baru dimana kita biasanya percaya apa yang dia katakan dan lakukan padahal mungkin saja dia memiliki hal tersembunyi) . Jujur…hal ini sering terjadi pada saya, karena terlalu positive thinking dan muda h percaya terkadang saya dimanfaatkan oleh orang lain yang berniat jahat (Iv, Padova-Italia)

Jawaban
Thinking positively adalah sebuah hal yang membuat diri kita positif. Ketika kita memberikan hal positif terhadap orang lain, kita tidak perlu lagi berpikir apakah yang kita lakukan itu sudah benar atau salah. Dua hal tersebut sangat berlainan. Misalnya ketika kita berniat membantu orang lain (masalah keuangan misalnya), jangan berpikir negatif lagi tentang orang itu. Curiga dan waspada sangatlah tipis bedanya, waspada dapat berubah menjadi curiga dan ini akan meurusak pergaulan. Ketika kita tahu bahwa orang itu sudah menyakiti kita maka harus kita jauhi tanpa harus memutuskan hubungan silaturrahiim. Berusahalah memilih teman, yaitu teman yang dapat membawa kita ke arah yang positive.

Pertanyaan 8

Bagaimana caranya untuk melakukan evaluasi diri? (Iv, Padova-Italia)

Jawaban
Ada dua hal yang dapat kita lakukan untuk evaluasi diri. Pertama, Merenung dan bermunajat kepada Tuhan, bagi yang muslim Qiaymul lail (tahajjud). Minta ampun kepada Allah apa saja dosa yang telah kita lakukan seharian tadi. Kedua, ada baiknya kita mempunyai sekelompok kecil teman-teman, bertiga atau berempat yang mana satu sama lain saling mengingatkan, memberi kritik dan jalan keluar.

Pertanyaan 9

Mbak Ratih yang baik, tema yang diangkat sangat menarik sekali. Saya ada pertanyaan nih Mbak. Bagaimana ya Mbak cara memberikan arahan positif kepada rekan kerja yang selalu memiliki alasan dalam penyelesaian tugasnya. Contohnya, Atasan memberikan tugas yang harus segera diselesaikan dalam kurun waktu tertentu. Ketika waktu tersebut tiba, dan pekerjaannya belum selesai, ada saja alasan yang diberikan, misalnya ada tugas lain yang berbarengan. Atau, ketika pekerjaan tersebut selesai, selalu tidak lengkap -dan inipun ia akui sendiri-, alasan yang diberikan adalah, pusing untuk melengkapinya. Kinerja yang seperti inipun sudah “diakui” oleh rekan-rekannya yang lain dan atasan-atasannya. Bagaimana cara terbaik dalam menyikapinya ya Mbak, jika posisinya sebagai rekan dan atasannya? (Mil, Bekasi-Indonesia)

Jawaban
Jika sesuatu terjadi berulang-ulang berarti itu sudah menjadi karakter dari seseorang. Sebagai seorang tema tentu saja kita harus membantu memperbaikinya dengan cara lakukan tatap muka 6 mata atau bertiga. Sebaiknya dia, kita dan atasan. Disini kita jelaskan kondisi yang sebenarnya sehingga dia paham denga kekeliruannya dan paham akan sistematika kerja yang baik. Kalau seseorang tidak selesai tugasnya itu berarti ada dua kemungkinan. Pertama, Sebenarnya dia tidak sanggup dengan tugas itu, sehingga seharusnya bukanlah dia yang mengerjakannya. Kedua, Tidak punya waktu, hal ini bisa saja terjadi karena manajemen waktunya yang kurang baik.

Pertanyaan 10

Saya sering kali mendapatkan kritikan atau masukan dari teman2 saya agar berbicara jangan terlalu cepat dan memperhatikan intonasi dll. Bagaimanakan caranya melatih dan menerapkan hal tersebut? karena saya sering menghadapi masalah (terutama jika berbicara bahasa asing) lawan bicara saya sering mengalami kesulitan jika saya terlalu cepat berbicara (Sp, Aalen-Jerman)

Jawaban
Komunikasi efektif adalah tidak banyak yang kita bicarakan, akan tetapi orang bisa mengerti banyak akan maksudnya. Akan sangat membosankan bila kita berbicara tanpa memperhatikan intonasi. Intonasi diperlukan untuk penekanan pada maksud-maksud tertentu. Mulailah berbicara pelan-pelan seolah-olah kita sedang mengisi sebuah cerita dengan menggunakan intonasi-intonasi yang pas. Jika pembicaraan mulai tersa membosankan maka mulailah untuk banyak mendengarkan. Mintalah teman untuk selalu mengingatkan kita jika kecepatan bicara mulai meningkat atau sudah tidak memperhatikan intonasi.

Pertanyaan 11

Di bahasan mengenai Etiket Pergaulan disebutkan supaya menghindari tidak menguasai etiket di meja makan. Dalam pemahaman saya salah satu contoh misalnya ketika kita akan menyantap hidangan steak, tangan kanan kita memegang pisau dan tangan kiri memegang garpu. Sementara kita disunnahkan untuk makan/menyuap dengan tangan kanan. Menurut Mbak Ratih, lebih terlihat “elegan” yang mana.. Tetap memegang pisau di tangan kanan dan garpu di tangan kiri, lalu memotong daging steak kecil-kecil, kemudian memindahkan garpu dari tangan kiri ke tangan kanan untuk menyuap.. Atau sebaliknya, garpu di tangan kanan dan diusahakan memotong daging dengan tangan kiri? Maaf ya, Mbak.. kalau pertanyaannya terlalu teknis (Dn, Darmstad-Jerman)

Jawaban
Ada dua jenis etika di meja makan secara internasional sesuai dengan pertanyaan diatas. Pertama, Pisau di tangan kanan dan garpu ditangan kiri, menyuap makanan tetap dengan tangan kiri. Kedua, Pisau ditangan kanan dan garpu ditangan kiri, lalu potong steak menjadi 3 atau 4 bagian. Lalu letakkan pisau, suaplah dengan tangan kanan menggunakan garpu. Dalam memenuhi undangan, dari awal sebaiknya kita sudah memberitahukan tuan rumah tentang kondisi kita, misalnya kita tidak makan babi atau tidak minum alkohol.

Pertanyaan 12

Terkadang saya merasa kurang percaya diri ketika ada yang bertanya apa saja keahlian yang saya punya. Bagaimana kiatnya untuk mengatasi hal tersebut? Dan bagaimana caranya untuk mengetahui bakat terpendam yang masih belum teroptimalkan?(Dn, Darmstad-Jerman)

Jawaban
Ketika kita memberikan informasi tentang keahlian kita dengan orang lain, ada hal-hal yag bisa kita lakukan diantaranya adalah dengan mencoba membalikkan pertanyaan kepada orang tersebut. Misalnya, (dalam bidang kewanitaan atau dalam bidang yang lain?). Kalau dalam bidang kewanitaan misalnya (Saya jago memasak). Kalau dalam bidang yang lain misalnya (Saya bisa bermain catur, Jika nanti saya kerumah anda, Saya akan mengajarkan anda bermain catur)

Cara mengetahui bakat terpendam dalam diri kita adalah dengan mengetahui kesenangan-kesenangan kita. Apa yang kita senangi atau hal-hal apa saja yang membuat kita tertarik, berarti sebenarnya itu adalah hal-hal yang dapat dikembangkan menjadi hal-hal yang produktif. Yang terpenting adalah rasa percaya diri akan kemampuan yang kita miliki.

Diakhir acara Ibu Ratih Sanggarwati menyempatkan diri untuk membacakan sebuah puisi yang ditulisnya sendiri pada tahun 2004. Berikut catatan puisinya :

BILA IBU BOLEH MEMILIH

Anakku,.

Bila ibu boleh memilih

Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu

Maka ibu akan memilih mengandungmu.

Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah

Sembilan bulan nak,. engkau hidup di perut ibu

Engkau ikut kemanapun ibu pergi

Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan

Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman,
karena ibu kecewa dan berurai air mata.

Anakku,.

Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus

berjuang melahirkanmu

Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu

Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu

Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga

Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan

Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua

Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,

Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun

Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia

Saat itulah. saat paling membahagiakan

Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah,

Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,

Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu

Anakku,.

Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,

Maka ibu memilih menyusuimu,

Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu
dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga

Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,

Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan

Anakku,.

Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat

Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle

Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu

Tetapi anakku.

Hidup memang pilihan.

Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana

Maka maafkanlah nak.

Maafkan ibu.

Maafkan ibu.

Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,

Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang

Percayalah nak.

Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu

Percayalah nak.

Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu.

Ratih Sanggarwati (Ratih Sang)

Jakarta, 21 Agustus 2004

*dituliskan kembali oleh: Yumilda Hanifah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *