Browse By

Masa Kehamilan

Jawaban:

Terima kasih atas pertanyaannya, Mbak Nn. 

Pertama, kami akan membahas kehamilan dari dua sisi, yakni sisi perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil dan sisi perkembangan janin dalam kandungan. Dengan memahami proses kehamilan normal dan perkembangan janin, diharapkan mbak Nn akan lebih santai dan tenang dalam menghadapi kehamilan pertama ini.

Kehamilan adalah proses alami yang ditandai dengan :

A. Tidak mendapat haid atau menstruasi

Ini pertanda awal kehamilan, apalagi jika haid terbiasa teratur. Namun terlambat haid juga dapat disebabkan karena faktor lain dan bukan merupakan gejala hamil. Jika Anda sudah terlambat haid, lebih baik Anda memastikan kehamilan Anda dengan alat test kehamilan yang dijual bebas di apotek. Alat ini umumnya 99% akurat. Tes kehamilan melacak hormon khas kehamilan, yakni human Chorionic Gonadotropin (hCG). Hormon ini hanya bisa ditemukan dalam darah atau urin ibu hamil. Saat hamil, akan terjadi peningkatan hormon hCG dalam tubuh. Dan, peningkatan hormon ini tidak sama pada setiap orang. Umumnya, hormon ini mulai meningkat kira-kira seminggu setelah ovulasi. Meski begitu, sebaiknya tes kehamilan dilakukan bila haid terlambat selama 2 minggu.

Saat anda hamil, biasanya ditandai dengan munculnya bercak kemerahan (pink) di celana dalam. Ini terjadi saat implantasi manakala embrio menempel di dinding uterus sekitar 8-10 hari menyusul ovulasi. Kadang kita salah mengartikannya sebagai haid, bedanya waktunya lebih pendek ketimbang menstruasi normal dan datangnya lebih awal dari tanggal haid. Kram juga umum terjadi di awal kehamilan.

B. Mual dan muntah pada awal kehamilan

Jika Anda hamil, beberapa hari setelah pembuahan bisa mengalami morning sickness. Istilah ini bukan berarti mual dan muntah pada pagi hari saja, kenyataannya mual dan muntah bisa terjadi kapan saja: pagi, siang, dan malam. Biasanya, kedua tanda ini mulai terasa pada usia kehamilan 2-8 minggu setelah pembuahan dan berhenti saat kehamilan memasuki minggu ke-12. Tidak ada yang sepenuhnya yakin apa yang menyebabkan morning sickness ini. Sebuah penelitian di tahun 2008 menunjukkan bahwa rasa mual diduga merupakan cara tubuh untuk beradaptasi dalam upayanya membantu menjaga embrio tetap aman. Penelitian ini menemukan bahwa morning sickness seringkali dipicu oleh bau yang menyengat. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh ibu hamil berusaha mencegahnya mengkonsumsi zat berbahaya. Morning sickness mencapai puncaknya pada waktu yang sama dengan awal perkembangan organ dalam embrio. Pendapat lain, mual dan muntah timbul karena perubahan berbagai hormon dalam tubuh pada awal kehamilan. Meski begitu, kondisinya pada setiap ibu hamil tidak sama. Ada yang ringan, namun ada pula yang berat. Bahkan, pada keadaan hiperemesis gravidarum yakni muntah berulang-ulang kali, disertai mual yang menyebabkan hilang nafsu makan dan potensi terjadinya dehidrasi, gangguan keseimbangan elektrolit dan pasokan gizi ibu dan janin terancam, maka ibu hamil tersebut dirujuk ke rumah sakit untuk rawat inap dan infus.

C. Perubahan payudara dan rahim

Meningkatnya hormon kehamilan, yakni estrogen dan progesteron, memang dapat mempengaruhi penampilan puting dan payudara. Jika Anda hamil, Anda akan mengenali bahwa payudara dan puting menjadi lebih lembut sekitar tiga pekan setelah pembuahan (saat haid terlambat sekitar seminggu). Mungkin payudara terasa bengkak, serupa dengan saat menjelang haid. Pada kehamilan awal, Anda mungkin mengenali daerah areola (daerah gelap yang mengelilingi puting payudara) mulai menjadi lebih gelap dan diameternya membesar. Diyakini bahwa bertambah gelapnya warna areola membantu bayi yang baru lahir menemukan puting untuk menyusu. Anda mungkin juga akan mengenali bahwa vena di payudara menjadi lebih kelihatan karena penegangan payudara.

Melunaknya rahim dan leher rahim biasanya terjadi sekitar usia kehamilan 2-8 minggu. Rahim dan perut membesar umumnya dimulai pada usia kehamilan 8-12 minggu dan ukuran rahim terus membesar sesuai perkembangan janin dalam rahim.

Dalam rahim ibu hamil juga berkembang organ baru, yakni plasenta. Plasenta adalah organ sementara dalam tubuh yang mulai terbentuk ketika sel telur dibuahi. Tugasnya untuk menyampaikan nutrisi, oksigen dari darah ibu ke darah janin.

D. Perubahan sistem pencernaan dan metabolisme tubuh

Keluhan yang lazim dirasakan ibu hamil adalah perut kembung. Perut kembung bisa disebabkan adanya beberapa faktor : pertama, pengaruh hormonal selama hamil. Meningkatnya kadar hormon progesteron dan estrogen selama kehamilan membuat pergerakan usus menjadi lambat sehingga makanan dan gas yang diproduksi menjadi lebih lama transit di lambung dan usus sehingga dapat mengakibatkan kembung dan rasa penuh di perut. Kedua, adanya bayi yang semakin membesar mengakibatkan tekanan pada sistem pencernaan sehingga pergerakan usus juga berkurang. Selain itu tekanan pada lambung dapat mengakibatkan asam lambung yang diproduksi berada lebih lama di lambung, akibatnya rasa perih di lambung bertambah dan dapat pula menyebabkan “heart burn” atau rasa terbakar /nyeri di sekitar lambung, dada hingga ke tenggorokan. Apabila hal ini terjadi ibu dapat minum obat maag.

Rasa nyeri di bagian bawah perut bisa disebabkan karena :

  1. Kehamilan yang semakin membesar membuat ligamentum penggantung rahim dengan dinding perut menjadi melar dan tertarik sehingga terasa nyeri. Karena lokasinya ada di kanan dan kiri rahim maka nyerinya pun bisa dirasakan pada kedua sisi atau salah satu dan berpindah-pindah.
  2. Nyeri bisa disebabkan adanya tekanan pada kandung kemih karena membesarnya rahim. Kandung kemih berlokasi di bagian bawah perut. Tekanan pada kandung kemih juga dapat membuat urin berada lebih lama di sana sehingga beresiko menimbulkan infeksi saluran kemih. Keluhan yang timbul bisa berupa rasa anyang-anyangan, berkemih menjadi sedikit-sedikit, sering dan nyeri, nyeri perut bawah hingga ke punggung, bahkan dapat menyebabkan timbulnya kontraksi.Umumnya, ini mulai terasa sekitar 6-8 minggu setelah pembuahan. Begitu rahim keluar dari rongga panggul, keluhan ini akan berkurang. Namun, Anda akan mulai sering-sering buang air kecil lagi pada trimester terakhir karena janin mulai masuk rongga panggul.
  3. Nyeri bisa dirasakan saat janin bergerak. Dengan semakin besar janin maka gerakan kepala, badan dan tendangan kakinya akan semakin kuat. Gerakan janin yang timbul bisa menyebabkan adanya kontaksi, namun kontraksi yang tidak berbahaya sehingga dapat menyebabkan persalinan. Disebut juga sebagai kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu.

Pada wanita hamil normal terjadi banyak perubahan hormonal dan metabolik, yang dipengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada kehamilan normal, kadar gula darah ibu menjadi lebih rendah secara bermakna, karena:

  1. Ambilan gula darah oleh aliran darah plasenta meningkat
  2. Produksi gula darah dari hati ibu menurun
  3. Produksi alanin (salah satu cadangan penghasil gula darah) menurun
  4. Efektifitas buangan gula darah lewat ginjal meningkat
  5. Efek hormon-hormon kehamilan (human placental lactogen, hormon-hormon plasenta lainnya, hormon-hormon ovarium, hormon pankreas dan adrenal, growth factor dan sebagainya)

E. Perubahan di tulang dan persendian

Kepala bayi di dalam rahim terletak tepat di atas tulang panggul yang keras. Posisi ini rentan bagi keselamatan bayi. Untungnya, tubuh ibu hamil menghasilkan hormon relaksin yang dapat melemaskan tulang rawan yang menyatukan tulang keras. Relaksin mengendurkan simfisis pubis, tulang rawan yang terletak pada tulang kemaluan di depan kandung kemih. Relaksin diproduksi 10 kali lipat di atas normal selama kehamilan dan mempengaruhi semua sendi di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan beberapa wanita mengalami nyeri sendi selama hamil. Kehamilan dapat menyebabkan munculnya sindrom carpal tunnel. Sindrom ini ditandai dengan tangan mati rasa atau kesemutan yang disebabkan oleh edema atau pembengkakan cairan di bawah kulit. Pertambahan cairan akan berkumpul di pergelangan kaki dan pergelangan tangan karena pengaruh gravitasi. Pada pergelangan tangan, pembengkakan ini dapat mengganggu syaraf dan menyebabkan rasa kesemutan.

F. Perubahan daya ingat dan emosi

Penelitian menemukan bahwa daya ingat ibu hamil memburuk ketika trimester kedua dan ketiga kehamilan. Ada kemungkinan bahwa perubahan hormonal menjadi penyebabnya. Kehamilan juga memicu perubahan suasana hati. Mood swing atau sindrom pre-baby blues berarti keadaan emosi yang naik turun dari seorang wanita hamil. Ada yang mengalaminya dalam batas yang masih ringan dan masih bisa diatasi sendiri, namun ada juga yang sampai mengalami depresi karena emosi yang tidak terkendali. Mood swing bisa terjadi karena adanya perubahan tubuh dan hormon dari calon ibu. lni juga bisa terjadi karena pengaruh kondisi lingkungan sekitar yang kurang mendukung, misalnya ada permasalahan keluarga, suami atau diri sendiri belum menginginkan kehadiran seorang bayi, dan sebagainya. Mood swing harus segera diatasi karena jika tidak, bisa mengakibatkan depresi bahkan berlanjut setelah melahirkan menjadi baby blues. Studi yang dilakukan oleh peneliti Institute of Psychiatry, King’s College, London menemukan bahwa stres selama kehamilan mengarah pada keberadaan hormon stres dalam rahim, yang akhirnya dapat membuat anak susah diatur dan cepat marah. Anak-anak yang terkena stres ibu saat berada di dalam rahim lebih rentan untuk menderita ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) dan memiliki masalah emosional lain yang membuat sulit bagi untuk memiliki hubungan yang baik dengan teman sebaya. Hasil studi lain dalam Annals of Allergy, Asthma and Immunology, sekitar 70 persen ibu yang mengalami tingkat kecemasan tinggi atau depresi saat mereka hamil, ditemukan anak mereka menunjukkan gejala asma sebelum usia 5 tahun.

Berikut beberapa tips mengatasi stres saat hamil: 

  1. Cari penyebabnya. Renungkan dan diskusikan dengan suami dan keluarga apa saja hal-hal yang menjadi beban berat pikiran Anda.
  2. Jaga asupan nutrisi. Menjaga asupan makanan juga bisa membantu ibu hamil menekan risiko stres dan depresi.
  3. Rutin berolahraga. Tubuh yang sehat sangat membantu Anda dalam menjaga kesehatan jiwa dan pikiran.
  4. Hindari kebiasaan buruk, seperti rokok dan minuman alkohol. Alihkan perhatian Anda setiap kali keinginan untuk melakukan kebiasaan buruk tersebut datang dengan kegiatan yang bisa mendatangkan manfaat lebih bagi Anda. Kebiasaan buruk ini bisa memicu stres dan depresi.
  5. Jalin komunikasi. Tidak hanya dengan suami dan keluarga, komunikasi juga bisa dijalin antara sesama ibu hamil. Persamaan nasib dan pengalaman bisa membantu meringankan beban pikiran Anda.
  6. Rajin beraktivitas. Aktif melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi ibu hamil, seperti beryoga, berkumpul bersama teman, dan rekreasi, akan membuat pikiran Anda tidak terfokus pada hal-hal berat yang biasanya Anda pikirkan dan juga menurunkan hormon stres.
  7. Istirahat nyaman dan cukup. Selain di rumah, istirahat juga bisa dilakukan saat bepergian ke luar kota. Pilih tempat berlibur yang nyaman dan tenang, sehingga Anda bisa istirahat dengan santai. Perhatikan pula posisi istirahat yang tepat bagi ibu hamil.
  8. Konsultasikan dengan dokter. Sebisa mungkin, semua keluhan dan perasaan tak nyaman Anda didiskusikan dengan dokter kepercayaan Anda. Dokter akan menilai apakah Anda membutuhkan pengobatan medis atau psikologis sehingga tindak pencegahan bisa segera dilakukan

G. Memiliki darah 50% lebih banyak

Kehamilan menguras banyak energi sehingga membutuhkan lebih banyak darah. Ketika kehamilan mencapai usia 20 minggu, tubuh memiliki darah 50 persen lebih banyak. Pertambahan darah ini menyebabkan beberapa efek samping seperti varises dan wasir. Tambahan darah ini juga dapat mengakibatkan mimisan dan hidung tersumbat karena selaput lendir membengkak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *