Browse By

Kebutuhan Cairan pada Anak-Anak

Jawaban :

Terima kasih atas pertanyaannya Ibu ASM, Kami akan menguraikan jawaban atas pertanyaan ibu dalam empat bagian:

Pertama, kami akan membahas tentang air dan kebutuhan cairan untuk fungsi normal tubuh anak-anak.
Kedua, kami akan menjelaskan bagaimana mekanisme rasa haus dan warna urin dalam kaitan dengan status keseimbangan cairan tubuh (hidrasi).
Ketiga, kami akan mengulas sedikit tentang dehidrasi.
Keempat, kami akan memberikan tips-tips untuk menjaga status hidrasi anak-anak di cuaca dingin.

1. Air dan Kebutuhan Cairan Normal Harian Anak-anak

Air sangat penting untuk sebagian besar reaksi kimia dalam sel tubuh. Air juga memungkinkan darah membawa nutrisi ke seluruh tubuh. Tubuh manusia kehilangan air setiap hari melalui pernapasan, keringat dan buang air, sehingga sangat penting untuk menggantinya.

Di daerah suhu dingin secara otomatis tubuh akan banyak mengeluarkan panas sehingga akan menyebabkan pemakaian energi dan cairan yang berlebih sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu udara yang dingin membuat rasa haus ingin minum pun menjadi berkurang sehingga tubuh bisa  saja kekurangan asupan cairan.

Fungsi cairan dalam tubuh :
1.    Zat pembangun
2.    Pelarut
3.    Pengangkut nutrisi dan zat yang dibuang
4.    Pengatur suhu tubuh
5.    Pelumas
6.    Penahan guncangan

Hidrasi diartikan sebagai keseimbangan cairan dalam tubuh dan merupakan syarat penting untuk menjamin fungsi metabolisme sel tubuh. Sementara dehidrasi berarti kurangnya cairan di dalam tubuh karena jumlah yang keluar lebih besar dari jumlah yang masuk.

Kebutuhan air minum memang beragam. Hal ini tergantung usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Jumlah kebutuhan tubuh akan air adalah 1 mililiter per kilo kalori kebutuhan energi tubuh.

Misal : Pada remaja dan dewasa yang kebutuhan energinya 1800 – 3000 kkal maka kebutuhan cairan berkisar 1.8 – 3 liter sehari. Umumnya 1/3-nya dipenuhi dari makanan, maka konsumsi air yang diminum langsung sekitar 2 liter sehari.

Kebutuhan cairan anak2 tergantung berat badan, sampai 10 kg kira perlu 100 ml/kg berat badan. Tapi tolong diingat cairan tidak hanya berasal dari minum saja, makananpun ada kandungan airnya. Begitu juga buah dan sayuran, jadi kalau sekitar 3/4 kebutuhan cairan terpenuhi, yakni sekitar 60-80 ml/kg terpenuhi oleh cairan dan sisanya dari bahan makanan lain maka itu cukup.

Jus buah merupakan salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Selain dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan, jus buah juga banyak mengandung antioksidan yang sangat penting untuk kesehatan.

Cara lain untuk mengukur kebutuhan cairan tubuh adalah
A.    Untuk dewasa –> 50 cc per kg berat badan
B.    Untuk anak-anak -> 100 cc utk 10 kg berat badan pertama
       50 cc utk 10 kg berat badan kedua
       20 cc utk berat badan selanjutnya
       Contoh: anak umur 8 th dengan berat = 23 kg, kebutuhannya
       (100 x 10) + ( 50 x 10) + (3 x 20) = 1.560 cc

2. Mekanisme Rasa Haus dan Warna Urin

Haus adalah sensasi subyektif untuk meningkatkan keinginan minum air (cairan). Pusat haus terletak di sebuah organ di dasar otak, yakni hipotalamus. Ada beberapa rangsangan yang dapat memicu rasa haus, di antaranya: peningkatan kadar Natrium di atas 2 mEq/liter yang menyebabkan dehidrasi sel pusat rasa haus dan mengaktifkan rasa haus; penurunan tekanan darah akan memicu sensor tekanan darah untuk mengirim pesan ke pusat rasa haus agar kita meningkatkan masukan cairan; rangsangan dari hormon Angiotensin II yang juga bekerja untuk meningkatkan tekanan darah dan keseimbangan cairan lewat ginjal. Masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi asupan air. Kekeringan pada mulut dan membran mukosa saluran pencernaan atas juga dapat menimbulkan rasa haus. Cuaca dingin umumnya menyebabkan penurunan volume urin melalui ginjal, sehingga relatif kadar Natrium tidak meningkat dan ini tidak menimbulkan rangsang haus di pusat haus.

Kadar hidrasi dapat ditandai lewat warna urin yang dikeluarkan. Tingkatan warna urin menunjukkan keadaan dan keseimbangan air dalam tubuh. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan cara yang dapat mendeteksi kadar hidrasi seseorang lewat cara yang dinamakan PURI (Periksa Urin Sendiri). Di sini, tersedia tabel warna urin yang terdiri dari delapan warna dimulai dari yang berwarna jernih sampai dengan kuning keruh. PURI ini dikembangkan oleh Prof Armstrong, ahli kedokteran olahraga dari Amerika Serikat. Penemuannya ini telah digunakan dalam beberapa event besar olahraga seperti Olimpiade di Beijing dan Athena.

Bila urin berwarna jernih, maka menunjukkan status hidrasi tubuh yang baik. Bila urin menunjukkan warna oranye pekat menunjukkan perlunya tubuh mendapat lebih banyak asupan air segera agar kehilangan cairan tubuh dapat segera diganti dan kondisi cairan tubuh tetap seimbang.

Inilah cara melakukan melakukan PURI:

  • Bukan urin pagi saat bangun tidur, karena selama kita tidur juga terjadi pemekatan warna urin secara normal, sehingga urin saat bagun tidur pagi warnanya lebih pekat dibanding warna urin di waktu-waktu lain sepanjang hari.
  • Paling ideal menggunakan “mid-stream urine”, yaitu urin yang keluar di pertengahan saat kita berkemih.
  • Urin ini ditampung dalam jumlah secukupnya di tempat yang bersih dan berwarna putih/bening, kemudian kita membandingkan warna urin tersebut dengan grafik warna (di bawah).
  • Lakukan perbandingan warna di bawah sinar lampu neon putih atau sinar matahari. Hindarkan memeriksa urin ini di bawah sinar lampu berwarna kuning atau warna lainnya karena bisa membuat pemeriksaan menjadi bias.
  • Jangan lupa pula bahwa warna urin juga dipengaruhi obat-obatan (ada obat-obatan yang menimbulkan warna merah pada urin) ataupun diet tertentu (konsumsi berlebihan wortel, squash dan sweet potatoes yang kaya kandungan karoten bisa menimbulkan warna urin orange atau kuning tua).

Warna urin yang baik bisa dilihat dari chart warna di atas. Semakin bening semakin baik. Dan kondisi paling buruk ketika warna urin sudah seperti teh atau coklat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *