Payudara Benjolan? Apakah Berbahaya?
Jawabannya belum tentu berbahaya loh. Ada juga benjolan pada payudara (tumor payudara) yang tidak berbahaya.
Untuk itu, kita sebagai perempuan harus peduli dari sekarang kesehatan payudara kita. Jangan sampai terlambat! Mengenal payudara lebih dekat Payudara wanita adalah organ yang sangat kompleks. Payudra berisi kelenjar, berupa lobus-lobus yang menghasilkan ASI, terdapat juga lemak dan jaringan fibrosa.
Apa itu tumor payudara? Tumor payudara adalah benjolan abnormal yang ada di payudara. Ada dua jenis tumor, yaitu tumor jinak (Benign) dan tumor ganas (Malignant/cancerous). Kita bisa mengetahui tumor jinak dengan melihat dan meraba bentuknya.
- Tumor dapat digerakkan Saat kita meraba benjolan di payudara, biasanya dapat digerakan dengan mudah ke kanan dan kekiri. Benjolan tersebut tidak melekat. Namun jika tumor ganas, benjolan akan sulit digerakkan dan terfiksir.
- Batas yang jelas. Kita dapat meraba pinggiran benjolan. Pada tumor jinak, benjolan akan teraba adanya batas tegas antara benjolan dan jaringan yang sehat. Sebaliknya, pada tumor ganas, benjolan akan sulit ditemukan batas yang jelas.
- Nyeri Pada tumor jinak, biasanya nyeri dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi pada perempuan. Seperti menstruasi, nyeri akan muncul. Atau beberapa tumor jinak akan nyeri saat diraba, namun jika tidak diraba, nyeri akan hilang. Sedangkan, pada tumor ganas, nyeri di satu titik tersebut tidak hilang dan semakin hari semakin nyeri.
- Permukaan Halus Jika tumor bersifat jinak, saat kita meraba benjolan, permukaannya akan terasa halus dan licin. Sebaliknya, tumor ganas biasanya akan terasa berbenjol-benjol dan tidak rata.
- Perubahan Lain di Payudara Pada tumor ganas, terdapat beberapa perubahan lain yang terjadi pada payudara. Misalnya, ada struktur seperti jaringan parut atau seperti kulit jeruk pada bagian kulit payudara. Dapat juga puting payudara yang masuk kedalam atau mengeluarkan cairan yang tidak normal. Payudara tidak lagi sama bentuknya, payudara lebih besar atau lebih kecil dari payudara yang lain. Namun berbeda pada tumor jinak, biasanya hanya terdapat benjolan solid.
Apa sih penyebab tumor jinak?
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya tumor payudara pada wanita. Seperti faktor umur, genetik, adanya masalah hormon atau pemakaian terapi hormon, pil KB, kehamilan, menopause, berat badan yang overweight, adanya infeksi pada tubuh, atau dapat juga terjadi saat sedang menyusui.
Kapan harus ke dokter?
Jika ditemukan suatu perubahan pada payudara, sebaiknya segera membuat janji ke dokter. Jangan panik, karena sebagian besar tumor payudara tidak ganas, dan tidak berpotensi menjadi kanker. Dokter biasanya akan mengoprasi tumor jinak, jika tumor tersebut tumbuh semakin besar dan mendorong organ lain. Namun jika tidak mengganggu, biasanya tidak akan ditindak apapun. Pada sebagian besar kasus akan hilang dengan sendirinya dengan perubahan hormon yang dialami tubuh.
Bagaimana cara mendeteksi tumor payudara?
Kementrian Kesehatan Indonesia telah mengeluarkan anjuran untuk melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Periksa Payudara Klinis) secara berkala. Yuk, ikuti cara-caranya! 😉
Disusun oleh : dr. Bilgis Biladi
dr. Bilgis Biladi lahir di Jakarta dan menempuh pendidikan fakultas kedokteran di Jakarta dari tahun 2013 dan lulus di tahun 2019. Di masa pendidikannya, dr.Bilgis kerap mengikuti kegiatan Internasional seperti Summer School of Global Health di Belanda pada tahun 2015, mengikuti acara perkumpulan mahasiswa kedokteran sedunia di Meksiko pada tahun 2016, dan menjadi exchange student awardee ke Finlandia pada tahun 2017.
Source: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/ https://www.nationalbreastcancer.org/breast-anatomy https://www.nationalbreastcancer.org/breast-tumors/ https://www.webmd.com/breast-cancer/benign-breast-lumps#1 https://www.bupa.co.uk/health-information/womens-health/breast-lumps http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-kanker-dan-kelainan-darah/page/2/7- langkah-melakukan-sadari-bagian-1