Langkah Pertama Melanjutkan Studi Kedokteran di Jerman
Melanjutkan sekolah, menjadi spesialis di bidangnya, ataupun berkarir sesuai jurusan bisa jadi menjadi salah satu target atau impian sahabat Kharisma saat ini. Tidak terkecuali bagi sahabat Kharisma yang saat ini berprofesi sebagai dokter di Indonesia dan ingin melanjutkan studi atau menjadi spesialis di bidangnya di luar negeri, khususnya di Jerman.
Bingung harus mulai darimana, bingung harus urus kemana, semoga tips dari pengalaman dr. Vania di bawah ini dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sahabat Kharisma.
- Dokumen
Langkah sangat awal untuk melanjutkan studi kedokteran di Jerman itu adalah banyaknya dokumen yang perlu dipersiapkan, dilegalisir untuk nantinya dibawa ke instansi di negara tujuan, untuk contoh pada artikel ini yaitu Berlin, Jerman. Mulai dari ijazah sarjana kedokteran, profesi dokter dan semua dokumen pendukung seperti surat rekomendasi dari kampus perlu dilegalisir di beberapa instansi seperti diantaranya Departemen Pendidikan Nasional, Kementerian Hukum dan HAM, Kementrian Departemen Luar Negeri dan terakhir di kedutaan Jerman.
Sesampainya di Jerman, dokumen – dokumen tersebut nantinya ditujukan ke LAGeSo (Landesamt für Gesundheit und Soziales) Berlin. Persyaratan dokumen dapat sahabat Kharisma di tautan berikut :
2. Kursus Bahasa
Tentunya menguasai bahasa negara tujuan sangat diperlukan baik dalam mengikuti setiap pelajaran maupun kehidupann sehari-hari. Untuk jurusan kedokteran dibutuhkan sertifikat bahasa Jerman level C1. Level sertifikat kursus bahasa ini tergantung permintaan kampus tempat yang ingin dituju oleh sahabat Kharisma.
3. Medizinkurs
Selesai dengan lika-liku mengurus dokumen dan mendapatkan sertifikat bahasa, langkah selanjutnya yang sahabat Kharisma perlu lakukan adalah mendaftarkan diri untuk mengikuti Medizinkurs di kampus yang diinginkan. Medizinkurs atau sekolah singkat selama kurang lebih 6 bulan ini berisi pengulangan materi kedokteran yang pernah sahabat kharisma pelajari di kampus Indonesia sebelumnya namun dengan menggunakan bahas Jerman. Selama mengikuti Medizinkurs sahabat juga akan mendapatkan ilmu baru seperti membahas penyakit-penyakit yang biasanya ada di negara Jerman, yang mungkin beberapa jenis penyakitnya berbeda dengan yang ada di negara Indonesia.
4. Ujian
Sahabat kharisma dinyatakan dan diakui sebagai dokter di Jerman jika sudah mengikuti beberapa ujian, pertama Fachsprachprüfung (FSP) dan jika sudah lulus FSP dapat mengikuti Kentnisseprüfung (KP). Setelah lulus ujian FSP sahabat bisa mendapatkan kesempatan kerja (Berufserlaubnis) sebagai Ärzte und Ärztinnen di rumah sakit. Berufserlaubnis hanya berlaku maksimal 2 tahun, maka dari itu tetap diharuskan melakukan ujian KP dan bisa dinyatakan sebagai approbierte Ärzte und Ärztinen dan dapat bekerja di seluruh EU.
Langkah-langkah diatas merupakan langkah penyetaraan yang harus ditempuh dokter Indonesia yang ingin melanjutkan studi kedokteran (spesialis) di negara Jerman. Semoga setiap niat dan usaha sahabat Kharisma dalam menuntut ilmu dapat bermanfaat bagi banyak orang dan penuh berkah.
Viel Erfolg!
Profile Narasumber :
Dr. Vania Nurul Sabarina, lahir di Bandung, menempuh Pendidikan kedokteran di Universitas YARSI dari tahun 2006 dan lulus di awal tahun 2014. Selama di Jerman pernah mengikuti Urban Medical Summer School di Vivantes Krankenhaus pada tahun 2018. Medizinkurs di GFBM pada tahun 2017 - 2018. Sprachkurs di VHS, Inlingua pada tahun 2015 – 2019 (B1 - C1).