Konsultasi Infertilitas: Sumbatan di Tuba Fallopii
Jawaban:
Ibu DS yang kami hormati, sekitar 1 dari 7 pasangan mengalami masalah konsepsi atau sulit memiliki keturunan. Menurut penelitian, sedikitnya hanya sekitar 85% pasangan suami istri yang akan hamil dalam satu tahun pertama pernikahan dan 92% pada tahun kedua pernikahan.
Mari kita bahas terlebih dulu mengenai tingkat kesuburan dan masa subur seorang wanita sebelum masuk ke pertanyaan ibu. Tingkat kesuburan adalah kemampuan seorang wanita untuk dapat hamil dan melahirkan anak hidup dari pria yang menghamilinya. Sedangkan masa subur adalah waktu dalam siklus menstruasi seorang wanita dimana sel telur sudah matang dan siap untuk dibuahi, sehingga bisa dikatakan masa subur adalah masa ovulasi. Jika sel telur yang siap dibuahi tersebut bertemu dengan sperma di saluran tuba fallopii dan sperma tersebut mampu membuahinya dilanjutkan dengan bermukimnya hasil pembuahan di rahim, maka peristiwa kehamilan terjadi.
Tingkat kesuburan dipengaruhi oleh siklus haid, usia ataupun kesehatan organ reproduksi yang berperan. Masa subur berkaitan erat dengan menstruasi dan siklus menstruasi. Masa subur ini dapat dihitung di atas kertas. Caranya mudah yaitu dengan menuliskan pada buku diary (Menstrual Diary) atau dengan memberi tanda pada kalender menggunakan spidol berwarna. Tandai hari pertama menstruasi yaitu hari pertama siklus dimana keluar bercak-bercak kecoklatan sampai kemerahan. Hari-hari selanjutnya diberi nomer namun tidak termasuk hari pertama menstruasi berikutnya.
Ada yang mengusulkan untuk membuat catatan menstruasi selama setahun (menogram). Dibutuhkan minimal pola menstruasi 3 bulan terakhir misal 28 hari, 30 hari, 27 hari kemudian dibuat rata-ratanya. Jika rata-ratanya menghasilkan 28 hari yang berarti kondisi normal, maka masa suburnya akan terjadi pada 14 hari sebelum hari pertama menstruasi yang akan datang bulan berikutnya. Perhitungan masa subur yang lebih teliti adalah 14 hari +/- 2 hari sebelum Hari Pertama Haid Berikutnya. Namun, perhitungan masa subur hanya dapat efektif atau akurat apabila siklus menstruasi seorang wanita tergolong normal (21-35 hari, @3-7 hari, @20-60 ml). Apabila siklus menstruasi tidak berlangsung teratur, maka dapat menggunakan data siklus menstruasi selama 6 bulan (6 siklus). Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus menstruasi dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus menstruasi dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur. Jika siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari. Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama menstruasi.
Dalam masa subur terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi) akibat peningkatan tajam kadar hormon lutein (luteinizing hormone/LH) dalam darah, disebut LH surge. Cara lain untuk menentukan masa ovulasi adalah dengan mendeteksi kadar LH, yaitu ada/tidaknya LH surge saat pemeriksaan dilakukan.
Saat ini, alat untuk mendeteksi ovulasi telah beredar luas dan dapat Anda peroleh di apotek-apotek terdekat. Bentuknya adalah sama dengan alat yang digunakan untuk mendeteksi kehamilan, yaitu menggunakan strip. Perbedaannya terletak pada waktu pengambilan sampel urin. Tidak seperti pemeriksaan kehamilan, urin yang diambil pagi hari bukanlah urin yang terbaik untuk pemeriksaan LHsurge, mengingat LH baru mulai disintesis pagi hari dan baru akan timbul di urin saat siang atau sore hari. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada cara pembacaan hasil pemeriksaan. Pada pemeriksaan kehamilan, setiap garis yang timbul meski terlihat samar dapat dibaca sebagai hasil positif (hamil). Sedangkan pada pemeriksaan masa ovulasi, hasil positif (ovulasi) baru didapatkan apabila timbul garis yang paling tidak sama atau lebih hitam dibandingkan garis kontrol.
Selain menggunakan alat tersebut, masa ovulasi juga dapat diketahui dengan mengukur suhu basal tubuh. Suhu basal seorang perempuan yang sedang mengalami ovulasi pada awalnya akan menurun, kemudian meningkat dan menetap pada suhu 37 derajat Celcius hingga siklus menstruasi berikutnya.
Cara lain adalah dengan melihat getah serviks (leher rahim) dan merasakan perubahan pada vulva. Saat ovulasi, produksi lendir cenderung meningkat dan lebih elastis untuk memudahkan jalannya sperma menuju sel telur. Jumlah lendir subur paling banyak terjadi pada satu atau dua hari sebelum hari puncak dan merupakan waktu dengan tingkat kesuburan yang tinggi. Hari puncak hari terakhir ketika lendir yang subur ada sering bersamaan dengan waktu ovulasi. Pada waktu tingkat kesuburan maksimum, serviks tinggi, pendek, lurus, lembek, dan terbuka dan mengalirkan lendir yang subur ( lender serviks yang transparan dan elastis). Terdapat sensasi basah atau licin pada vulva.
Dengan mengetahui masa subur, tentu akan bermanfaat bagi pasangan yang bermasalah dalam mendapatkan keturunan, yaitu dengan cara:
- Menilai kejadian dan waktu terjadinya ovulasi
- Memprediksikan hari-hari subur yang maksimum
- Mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan intim untuk mendapatkan kehamilan
- Membantu mengindentifikasi sebagian masalah infertilitas
Kondisi yang Anda alami saat ini masuk dalam kriteria infertilitas primer. Infertilitas primer adalah kondisi belum terjadinya kehamilan setelah 1 tahun berhubungan seksual teratur (2 – 3x/minggu) tanpa menggunakan kontrasepsi.
Ibu telah melakukan langkah yang tepat untuk berkonsultasi dengan Spesialis Kebidanan dan Kandungan tiga tahun yang lalu dan pemeriksaan Histerosalpingografi/HSG untuk memeriksa kondisi saluran tuba fallopii (saluran ini adalah lokasi terjadinya pembuahan ovum oleh sperma). Dibutuhkan konsultasi dan pemeriksaan lanjutan dari kondisi ibu ketika itu dengan saat ini. Sehingga kami tetap menyarankan ibu melanjutkan konsultasi dan membahas pilihan-pilihan terapi untuk masalah infertilitas ini ke sentra infertilitas terpadu.
Pendapat kami dari hasil HSG yang ibu lampirkan adalah tampak penyumbatan total di tuba fallopii kanan disertai hydrosalping ( dinding saluran tuba fallopii sembab akibat sumbatan ). Tuba fallopii sebelah kiri masih meragukan apakah terjadi sumbatan, tampak seperti ada cairan kontras yang mengalir ke luar tuba fallopii kiri namun kurang jelas gambarannya. Dibutuhkan ekspertise (jawaban) dari dokter spesialis radiologi untuk memastikannya.
Yang penting untuk dipahami data patensi (terbukanya) kedua tuba baru satu faktor yang menentukan fertilitas (kesuburan). Untuk work up (pemeriksaan) dasar infertilitas, dibutuhkan data lain setidaknya:
1. Hasil analisis sperma suami
Suami anda dapat berkonsultasi dengan dokter urologi atau andrologi. Selain jumlah sperma, terdapat beberapa indikator lain yang digunakan untuk mengetahui kesehatan sperma. Pemeriksaan kesehatan sperma atau disebut juga analisa sperma adalah pemeriksaan air mani (semen) terutama untuk mengetahui fungsi buah zakar ( testis) yang umumnya digambarkan dari produksinya yaitu sperma. Ada beberapa faktor yang dinilai terutama volume semen, jumlah sperma per cc semen (konsentrasi sperma), gerakan sperma (motilitas), bentuk sperma (morfologi), penggumpalan sperma (agglutinasi), adanya infeksi (dari sel darah putih atau Lekosit) dan pH.
Jumlah sperma setiap kali ejakulasi (pada pria sehat) berkisar antara 20-40 juta sperma. Cairan ejakulasi sendiri tidak hanya terdiri atas sperma namun terdiri atas sel sperma dan cairan mani yang berfungsi sebagai pembawa sperma dan penunjang hidup sperma di dalam vagina.
Oligospermia adalah perhitungan jumlah sperma dibawah 20 juta/mm dalam sekali ejakulasi. Motilitas atau pergerakan sperma sebaiknya di atas 50% dan bentuk normalnya pun sebaiknya di atas 30%.
Yang diklasifikasikan lagi oligospermia dengan motilitas sperma normal, atau oligospermia dengan astenospermia (morfologi sperma abnormal), serta disebut oligospermia berat bila jumlah sperma hanya lebih sedikit dari 5 juta per ml. Sedangkan bila tidak ada sama sekali, atau kurang dari 5 juta per ml, maka itulah yang disebut azoospermia.
Penyebab jumlah sperma yang kurang dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
- kelelahan
- tidur yang kurang
- kegemukan
- kebiasaan merokok dan minum minuman keras
- stress berkepanjangan
- pengaruh lingkungan (radiasi atau bekerja di lingkungan yang tinggi cemarannya, seperti di kawasan industri)
- suhu di sekitar testis yang terlalu panas, misalnya pada orang yang bekerja terus-menerus di dekat panas seperti supir atau juru masak, atau memakai celana yang terlalu ketat juga bisa mengganggu kesehatan testis
Adanya gangguan lain sebagai penyebab dari oligospermia yaitu :
- ketidakseimbangan hormon testosteron
- varicocele (pembesaran pembuluh darah vena di buah zakar)
- infeksi
- kelainan kromosom
Konsultasi dengan dokter spesialis andrologi agar dapat diketahui penyebabnya serta diobati sesuai dengan penyebabnya. Untuk mengetahui sperma sudah bertambah jumlahnya biasanya setelah 3-6 bulan pengobatan, dokter akan memeriksa ulang analisa sperma, dan dibandingkan hasilnya dengan sebelum pengobatan. Jika jumlah dan kualitas sperma sudah baik, selama tidak ada gangguan kesehatan reproduksi pada istri, biasanya mudah terjadi kehamilan.
2. Bukti bahwa istri memiliki siklus ovulatoar
artinya memang berovulasi tiap siklus haid (bisa dgn menstrual diary, USG folikel dominan, ato pemeriksaan kadar progesteron pada fase mid luteal)
Siklus haid yang tidak teratur, umumnya terjadi akibat gangguan keseimbangan hormonal. Penyebab gangguan keseimbangan hormon tersebut antara lain stress psikologis, sindrom ovarium polikistik, penyakit kronik, tumor yang memproduksi hormon estrogen, nutrisi kurang, gangguan pola makan (anoreksia nervosa, bulimia), dan diit ketat dengan aktivitas fisik yang berlebih.
Istilah “telur tidak pecah” disebut juga an-ovulatoar yaitu tidak dikeluarkannya sel telur dari indung telur (ovarium). Beberapa faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan an-ovulatoar, antara lain:
- Sindrom ovarium polikistik
- Gangguan hormonal lain
- Obesitas atau penurunan berat badan ekstrem.
3. Perkiraan cadangan ovarium istri (usia, folikel antral basal, studi hormonal)
Nah, bila data itu tersedia, baru bisa dianalisis penyebab infertilitas selain faktor tuba. Dan bisa ditentukan langkah selanjutnya.
Namun sebagai catatan penting adalah, bila kedua tuba memang tidak paten, maka fertilisasi alami tidak mungkin terjadi, sehingga alternatif penatalaksaan hanyalah fertilisasi in vitro ( IVF/ bayi tabung). Di sisi lain, angka kesalahan HSG cukup besar, bisa sampe 15 persen (menurut HSG blocked atau tersumbat, padahal terbuka).
Operasi apakah yg dimaksud? Apakah operasi memperbaiki tuba (tubal reversal/anastomosis)? Success rate (tingkat keberhasilan) operasi tuba kurang memuaskan (kurang dari 50 persen).
Alternatif penatalaksanaan infertilitas memang sangat kompleks, diputuskan berdasarkan data lengkap terlebih dahulu. Mengapa? Karena kalo misalnya dikerjakan operasi perbaikan tuba, ternyata baru kemudian diketahui bahwa ada masalah juga pada faktor sperma sehingga sperma tidak bisa membuahi secara alami, maka operasi perbaikan tuba yang dilakukan akan sia-sia. Sehingga alternatif IVF bisa dijajaki lebih awal.
Penyebab tersering tuba non-paten adalah infeksi, terutama akibat C.trachomatis. Biasanya memang tidak menimbulkan keluhan sama sekali sehingga penderita tidak mengetahuinya. Tidak hanya merusak struktur anatomis, infeksi ini jg merusak silia (struktur halus di puncak sel-sel epitel di permukaan saluran) tuba fallopii yang bertugas menggerakkan ovum, sperma atau zygot ke arah rahim, sehingga secara fungsional tuba tidak bisa mentransport ovum, sperma, atau zygot untuk kemudian bermukim di rahim sehingga terjadi kehamilan.
Untuk masalah tuba, konfirmasi patensi bisa dilakukan laparoskopi, bila mau mencoba perbaikan tuba juga bisa (dgn catatan keberhasilan kurang memuaskan). Untuk hydrosalping, biasanya disarankan untuk membuang tuba tersebut karena mengganggu embrio bila terjadi kehamilan.
Saran kami untuk masalah infertilitas seperti ini, berkonsultasi dengan dokter obgyn konsultan fertilitas di sentra yg memiliki fasilitas fertilitas menunjang, karena umumnya butuh pemeriksaan menyeluruh dan supaya penatalaksanaan bisa kontinyu. Memang penatalaksanaan kasus infertilitas cukup mahal, dan umumnya tidak ditanggung asuransi. Mohon maaf kami tidak tahu siapa ahlinya atau center fertilitas di Banjarmasin. Sebagai rujukan, ibu dapat mencoba menghubungi Klinik Yasmin RSCM atau Makmal Endokrinologi Reproduksi FKUI (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Berikut adalah tips-tips yang secara umum dinilai dapat membantu meningkatkan kesuburan:
1. Hubungan intim pada saat yang tepat
Masa subur wanita umumnya terjadi pada hari ke-10 sampai ke-16, dimana hari pertama adalah hari pertama menstruasi terakhir. Sel sperma dapat tetap hidup di dalam organ reproduksi wanita selama 3 hari, kata Bill Ledger, Profesor bidang Obstetri dan Ginekologi Universitas Sheffield. Jadi berhubungan intim setiap 2 hari sekali selama masa subur ini akan cukup untuk merencanakan kehamilan
2. Waktunya Mencari Bantuan
Kesuburan seorang wanita akan menurun setelah usia 35 tahun. Apabila Anda memiliki usia 30-an awal dan sudah mencoba konsepsi selama 1 tahun tanpa ada hasil, maka berkonsultasilah ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Apabila Anda berusia 35 tahun atau lebih, berkonsultasilah setelah mencoba selama 6 bulan tanpa hasil
3. Perhatikan Diet dan Kebugaran Fisik
Baik pria maupun wanita harus menhindari memiliki berat badan yang berlebihan (overweight) atau berat badan kurang (underweight). Masalah berat badan dapat mempengaruhi hormonal yang mengatur kesuburan. Mengatasinya dengan berolah raga yang teratur dan mengkonsumsi makanan kaya akan zink seperti daging merah, sea food, terong dan sereal gandum juga kaya vitamin E seperti tauge dapat memperbaiki kualitas sperma.
4. Hindari Alkohol
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa 5 gelas minuman beralkohol dalam seminggu dapat mempengaruhi kesuburan wanita.
5. Jauhi rokok
Merokok mengurangi kesuburan pria dan wanita. Kerusakan tersebut reversibel untuk pria karena pria memproduksi sperma baru setiap 70 hari. Bagaimanapun juga berdasarkan British Medical Association, merokok mengurangi kesempatan wanita untuk berkonsepsi sebanyak 40%.
6. Seks itu Menyenangkan
Meskipun masa subur wanita hanya berkisar 6 hari dalam satu siklus menstruasi. Sangatlah penting untuk berhubungan intim pada waktu yang lain, kata Profesor Ledger. Masalah kesuburan dapat mengganggu hubungan suami-istri. Jadi sangatlah penting untuk memikirkan hubungan seksual adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan bukan hanya tindakan biologis untuk memiliki bayi.
7. Be Romantic
Stres berat yang disebabkan karena banyak hal seperti contohnya perceraian dapat mengganggu ovulasi (keluarnya sel telur) selama 3-4 bulan. Namun stres setiap hari yang dapat disebabkan karena pekerjaan atau berbagai hal lain tidak akan mempengaruhi ovulasi. Pengaruhnya terhadap kesuburan adalah stres membuat orang menjadi kesal atau ‘bad mood’ dan tidak mau melakukan hubungan seksual. Atasilah masalah ini dengan merencanakan makan malam yang romantis atau kegiatan yang menyenangkan saat weekend.
8. Lupakan mitos-mitos lama
Cairan ejakulasi yang keluar melalui vagina pasca berhubungan intim wajar terjadi. Jumlah cairan ejakulasi yang banyak dan ditunjang dengan gravitasi (ketika Anda berjalan atau berdiri) akan memicu keluarnya cairan tersebut dari rahim. Lupakan mitos mengenai naikkan bokong setelah intercourse atau setelah berhubungan intim. Atau tidak boleh bergerak selama 30 menit setelah pria ejakulasi. Sperma secara kimia akan tertarik masuk ke dalam lendir serviks, dalam beberapa detik setelah ejakulasi, mereka sudah aman dalam perjalanan. Apabila memang ada yang keluar, maka kemungkinan tidak mengandung sperma yang viable. Sampai saat ini tidak ditemukan posisi senggama yang menjamin konsepsi akan berhasil, kata Profesor Ledger.
9. Jaga Mereka Tetap Sejuk
Duduk seharian dapat mengganggu kesuburan sperma. Panas dapat menyebabkan kerusakan pada sperma. Testis seharusnya berada pada suhu 1-2 derajat lebih dingin daripada suhu tubuh. Profesor Ledger merekomendasikan untuk beristirahat selama 5-10 menit setiap jamnya dengan cara berjalan untuk mendinginkan daerah penghasil sperma.
10. Perhatikan Kesehatan Seksual
Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti klamidia, gonorea, sifilis, dapat mengganggu kesuburan. Apabila Anda memiliki risiko memiliki PMS maka berkonsultasilah segera dengan dokter Anda.
11. Konsumsi Vitamin
Menurut The Center for Disease Control (CDC), wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan mengkonsumsi vitamin B dalam jumlah cukup dan asam folat sebanyak 400 mikrogram/hari agar dapat mengurangi risiko gangguan perkembangan otak embrio. Adapun bahan makan sumber asam folat adalah sayur-sayuran berdaun hijau, sereal, buah-buahan seperti jeruk, anggur, dsb.
Pemberian vitamin E pada pasangan yang mengalami gangguan kesuburan memang dapat memperbesar kemungkinan untuk hamil, dan karena hanya mengandung vitamin maka obat tersebut boleh dijual bebas di apotek. Jumlah asupan vitamin E yang dianjurkan setiap harinya untuk wanita usia lebih dari 14 tahun adalah sebanyak 15 mg/hari atau 22.5 internasional unit (IU) per hari. Satu kapsul vitamin E yang Anda tanyakan berisikan 200 IU. Sehingga sebenarnya satu kapsul saja sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin E dalam sehari. Tapi, pastikan juga kalau asupan vitamin E Anda tidak lebih dari 1.000 miligram (1.500 IU) per hari. Hal ini untuk mencegah keracunan yang ditandai oleh diare, badan terasa lemas, pandangan ganda (diplopia), kelemahan otot, dll.
12. Beristirahat teratur, baik suami maupun istri, hindari kelelahan dan stress
Banyak penelitian dilakukan untuk melihat efek stress sebagai penyebab infertilitas. Beberapa penelitian tersebut menunjukkan fakta bahwa stress dapat menyebabkan peningkatan hormon stress (glukokortikoid), seperti kortisol. Hormon kortisol dapat menghambat tubuh untuk memproduksi hormon seks, seperti gonadotropin releasing hormon (GnRH) yang berujung kepada berkurangnya jumlah sperma, terlambatnya ovulasi (matang dan keluarnya sel telur) atau tidak ovulasi sama sekali, dan berkurangnya gairah seksual.
Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) , Juni 2009, mengemukakan bahwa stress selain menurunkan kadar GNRH, stress dapart meningkatkan kadar hormon yang dinamakan gonadotropin-inhibitory hormone (GnIH) yang bekerja untuk menghambat GnRH.
Jadi secara tidak langsung, stress dapat menyebabkan infertilitas dengan bekerja sinergis melalui penghambatan hormon GnRH atau hormon seks.
Namun tentunya, mencari penyebab masalah infertilitas adalah yang utama. Karena tanpa menangani penyebab yang mendasari infertilitas, kiat-kiat umum di atas tetap tidak dapat menjadi solusi yang tepat untuk masalah ibu dan suami.
Kami harap ibu dan suami tetap bersabar, terus berusaha, dan jangan lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa. Demikian, mohon maaf bila ada kesalahan, kekurangan, atau sesuatu yang kurang berkenan.
Semoga bermanfaat.
Dr Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, SpOG
Dr Radiana