Browse By

3 Fakta: Perempuan Lebih Sering Nyeri BAK

KHARISMA-2

Apakah anda pernah mengalami setelah BAK (Buang Air Kecil) rasanya ingin BAK lagi? Perasaan seperti masih ada air seni yang akan keluar tetapi sudah tidak dapat keluar lagi. Atau bahkan sampai terasa nyeri ketika berkemih. Kondisi ini dalam dunia medis disebut Infeksi Saluran Kemih (ISK). Mungkin dalam sebagian daerah di Indonesia ada istilah tersendiri untuk penyebutan ini. Misal dalam bahasa Sunda lebih dikenal dengan sebutan Jeungjeuriheun, atau bahasa Jawa disebut Anyang-anyangan.

Masing-masing istilah di atas saling menggambarkan kondisi dimana seseorang mengalami infeksi pada organ saluran kemihnya, lebih sering disebabkan oleh bakteri. ISK sendiri menjadi suatu infeksi yang paling umum ditemukan pada pasien rawat jalan, dengan nilai insidens 50-60% lebih banyak pada perempuan. Menurut data epidemiologi ditemukan bahwa risiko ISK meningkat seiring bertambahnya usia perempuan, dimana usia di atas 60 tahun rata-rata memiliki risiko dua kali lipat lebih besar. Pada perempuan dewasa muda, aktivitas seksual menjadi penyebab utama terjadinya infeksi ini, diikuti dengan cara membersihkan kelamin yang tidak tepat, serta kurang konsumsi air mineral juga turut memberikan dampak terhadap kejadian infeksi ini. ISK pada ibu hamil turut menjadi salah satu penyebab Ketuban Pecah Dini (KPD), yaitu ketuban pecah sebelum waktu atau tanda persalinan terjadi. Hal ini membuktikan bahwa ISK menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diantisipasi bagi sebagian besar perempuan.

Berikut ini alasan mengapa perempuan lebih mudah mengalami Infeksi Saluran Kemih:

  1. Saluran kemih perempuan lebih pendek dari pada laki-laki
    Secara anatomis, saluran kemih perempuan tepatnya urethra memiliki ukuran yang lebih pendek dari laki-laki. Lubang pengeluarannya pun sejajar dengan anus yang membuatnya akan lebih mudah terpapar bakteri pencernaan dari area anus.

Bildschirmfoto 2020-07-29 um 17.05.51

Source: Sobotta, Medical Anatomies Book

Bildschirmfoto 2020-07-29 um 17.06.14

Source: CDC Urinary Tract Infection in Female

Banyak perempuan yang belum paham bagaimana cara membersihkan kelamin dengan benar. Cara membersihkan dari arah belakang ke depan justru yang akan membawa bakteri dari anus berpindah ke lubang saluran kemih. Bakteri ini bersifat “naik ke atas” sehingga dia dapat lebih mudah melewati saluran pencernaan perempuan yang karakteristiknya lebih pendek.

 

2. Hubungan Seksual
Ada istilah “Honeymoon Cystitis” untuk perempuan muda yang sudah aktif secara seksual. Istilah Honeymoon mengumpamakan perempuan yang sedang berbulan madu akan banyak melakukan hubungan seksual. Sedangkan Cystitis merupakan penyebutan lain untuk infeksi kandung kemih.
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual, tidak menutup kemungkinan lubang saluran kemihnya akan lebih sering tersentuh, terpercik cairan, dan lain sebagainya. Hal ini yang membuat lubang berkemihnya akan lebih rentan untuk dijamah oleh bakteri. Timbul lah infeksi sesudahnya.

3. Umum terjadi pada perempuan menopause
Usia di atas 60 tahun umumnya pada perempuan sudah terjadi pergeseran fase reproduksi menuju ke arah menopause. Dimana terjadi pengurangan kadar estrogen di dalam tubuh perempuan. Hal ini yang akan membuat berkurangnya organisme atau flora normal di dalam vagina wanita. Kondisi tersebut membuat pH vagina menjadi basa yang akan mempermudah perkembangbiakan bakteri (terutama dari arah anus) untuk berkembang biak di dalamnya. Seperti gambar di atas, posisi vagina lebih berdekatan lagi dengan urethra sehingga akan lebih mempermudah perpindahannya bila perempuan ini tidak membersihkan alat kelaminnya dengan tepat.

Gejala yang timbul dapat berbagai macam
Paling sering :

  • BAK tidak lampias/puas → selalu ingin ke toilet
  • BAK nyeri
  • Nyeri perut di atas kelamin
    Dapat disertai :
  • Demam (karna dasarnya adalah infeksi sehingga bisa terjadi demam)
  • Mual Muntah
  • Nyeri punggung belakang

Ketika gejala di atas terjadi, banyak perempuan yang belum paham betul tentang apa yang harus mereka lakukan. Simak langkah berikut yang dapat kalian lakukan untuk mengurangi dan mencegah gejala ISK :
1. Minum air mineral minimal 2 liter/hari
Air mineral terbukti dapat mengguyur bakteri di kandung kemih. Seolah seperti kalian akan menyiram kotoran di pinggiran lubang wastafel. Cara yang tepat untuk membersihkannya adalah menyiram dengan air yang banyak hingga kotoran itu keluar ke arah lubang. Hal ini pun sama seperti yang terjadi dalam kandung kemih kita. Langkah ini tepat dilakukan bagi perempuan yang aktif secara seksual. Konsumsi air mineral setelah berhubungan seksual dianggap ampuh untuk mencegah ISK.
2. Menjaga kebersihan alat kelamin
Biasakan untuk membersihkan dari arah depan (urthra) ke belakang (anus) dengan begitu kita akan mencegah masuknya kuman dari anus naik ke urethra.
3. Bila gejala tidak kunjung reda atau memburuk kalian dapat segera pergi ke Dokter Umum untuk pengobatan lebih lanjut dengan Antibiotik. Eits, perlu diingat ya. Konsumsi antibiotik harus sesuai dengan anjuran dokter dan tidak diperkenankan untuk dibeli secara bebas. Karena dapat menimbulkan resisten terhadap obat tersebut. Kalau kalian tidak minum sesuai anjuran, ketika akan konsumsi obat yang sama, ada kemungkinan besar pengobatan selanjutnya sudah tidak efektif. Karena bakteri juga makhluk yang pintar. Bentuk dan sifatnya bisa menyesuaikan lingkungan.

airin

dr. Airindya Bella lahir di Bogor dan menempuh pendidikan kedokteran di Jakarta sejak tahun 2013 hingga 2019. Saat ini aktif melakukan kegiatan sukarelawan dalam organisasi yang bekerjasama dengan International Labor Organization Indonesia. Berperan aktif sebagai Recruiter sukarelawan medis untuk konseling serta pencegahan masalah kesehatan reproduksi dalam ranah ketenagakerjaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *