Penuaan Kulit

Contoh mozaik antara lain kulit di pelupuk mata (daerah bawah mata) lebih mudah terlihat keriputnya dan penuaan terlihat lebih jelas dibanding kulit pipi; contoh lainnya uban pada rambut, biasanya rambut tidak langsung memutih semua pada saat yang bersamaan pada orang tua, namun berangsur-angsur mulai dari sisi kanan dan/atau kiri kepala (di atas telinga) berlanjut ke bagian rambut kepala lainnya.
Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita menutupi luas permukaan tubuh sekitar 1,49 meter persegi. Fungsi kulit untuk melindungi tubuh dari gangguan luar, memberikan informasi sensoris (suhu, raba, nyeri, tekanan dan getaran), selain itu kulit juga berperan sebagai organ yang melepas (mengeluarkan) limbah metabolisme lewat keringat.
Mari kita uraikan satu per satu lapisan kulit dan bagaimana pengaruh penuaan terhadap lapisan kulit tersebut.
Lapisan kulit terluar (langsung berhubungan dengan dunia luar/lingkungan) adalah lapisan epidermis. Lapisan ini melindungi kulit dari beragam gangguan, bahaya dan luka. Lapisan ini sangat kedap air dan sulit ditembus oleh zat-zat gizi atau obat farmasi, sehingga agar sampai ke lapisan dasar kulit diperlukan cara yang efektif. Liposom adalah cara dengan menggunakan partikel kecil diselimuti oleh molekul lipid (lemak) yang dapat menembus lapisan terluar kulit dengan membawa nutrien atau zat kimia lain di dalamnya.
Lapisan kulit berikutnya adalah lapisan dermis (bagian dalam kulit) terdiri atas serat kolagen dan elastin. Serat kolagen dan elastin menjaga kulit tetap kencang, elastis dan padat. Serat kolagen adalah molekul protein yang kuat membentuk penunjang agar kulit memiliki kekuatan. Serat elastin membentuk anyaman atau jalinan yang membuat kulit elastis dan padat. Dua tipe molekul ini dapat dilemahkan oleh proses penuaan seperti glikosilasi dan oksidasi. Photo-damage (kerusakan kulit akibat pajanan sinar matahari terutama sinar UV) adalah penyebab utama kerusakan serat kolagen dan elastin.
Selain serat kolagen dan elastin, komponen lain dari lapisan dermis adalah sel-sel seperti fibroblas, sel lemak, sel saraf, dan struktur seperti pembuluh darah, kelenjar keringat, akar rambut dan struktur sensoris. Komponen penting di lapisan dermis lainnya adalah matriks intrasel, yakni proteoglikan (gabungan protein dan karbohidrat dilingkupi oleh molekul air). Fungsi utama dari matriks intrasel adalah untuk fasilitasi nutrisi dari berbagai komponen kulit dan perlindungan kulit. Sifat cair dari matriks intrasel memberi kontur menonjol, kulit muda yang segar dan indah. Dengan adanya matriks, kelembaban kulit ditahan oleh beragam zat seperti Natrium pyrolidone karboksilik acid (NaPCA), pelembab alami. Masalahnya, konsentrasi NaPCA menurun dengan pertambahan usia dan ini menyebabkan penurunan progresif kelembaban kulit. Penuaan kulit merupakan proses kompleks yang terkait faktor-faktor lainnya.
Bagaimana pengaruh penuaan terhadap perubahan kulit ?
Terdapat dua jenis penuaan kulit. Penuaan intrinsik (kronologis) bertanggung jawab untuk sekitar 10% dari seluruh penuaan kulit dan ciri-ciri penuaan kulit intrinsik antara lain penipisan kulit, kehilangan elastisitas dan penurunan aktivitas metabolism. 90% dari penuaan kulit adalah penuaan ekstrinsik terjadi akibat photo-aging yang menyebabkan kerusakan kulit yang diikuti proses perombakan berlebihan dengan hasil akhir hilangnya serat kolagen dan elastin, pelebaran pembuluh darah, timbunan serat elastin dan kolagen abnormal dan peningkatan pigmentasi kulit. Penuaan kulit intrinsik disebabkan faktor genetik dan pengaruh dari dalam tubuh seperti oksidasi dan glikosilasi, sedangkan penuaan ektrinsik karena faktor eksternal seperti radiasi UV, stress, polusi dan gangguan lingkungan lainnya.
Radikal bebas adalah senyawa pamungkas yang sering dikaitkan dengan penuaan kulit. Radikal bebas oksigen dan nitrogen dihasilkan oleh asap rokok, polusi lingkungan dan dalam skala kecil oleh asupan makanan, kandungan pestisida di sayuran, zat-zat kimia makanan dan nomor satu adalah radiasi sinar UV matahari ke kulit. Ketika radiasi sinar UV berinteraksi dengan kulit, ini menimbulkan banyak sekali radikal bebas yang merusak serat kolagen dan elastin juga protein-protein kulit lainnya. Radiasi UV juga mengenai DNA (materi genetik) di sel-sel kulit menyebabkan kerusakan permanen yang pada akhirnya proses di dalam sel kulit terganggu dan protein yang dihasilkan adalah protein yang cacat (abnormal).
Kromofor kulit adalah sel istimewa yang menyerap sebagian besar radiasi UV, namun dengan bertambahnya usia, aktivitas sel ini menurun dan akibatnya lebih banyak radiasi UV yang masuk ke bagian dalam kulit. Hasilnya, setelah bertahun-tahun proses ini berlangsung kulit kehilangan kelembaban dan penunjangnya, sehingga kulit tampak kusam, keriput, longgar dan kurang kecantikannya. Resiko kanker kulit juga meningkat.
Apa itu AGEs ?
AGEs (Advanced Glycosylation End-Products) adalah produk akhir dari pertemuan radikal bebas (oksigen ataupun nitrogen) dengan network rantai-rantai karbohidrat di struktur protein sel. AGEs memperparah kerusakan di serat kolagen, elastin dan matriks intrasel serta meningkatkan laju kematian sel fibroblast (penghasil serat).
Jalur lain kerusakan kulit dari proses glikosilasi adalah timbulnya proses peradangan kronis (menahun) di kulit meski hanya skala mikro, ini menyebabkan kulit tampak merah, kasar, gatal dan berperan dalam pembentukan keriput dan bercak-bercak coklat kehitaman di kulit.
Jadi, kombinasi dari oksidasi, glikosilasi dan peradangan kronis menghasilkan tanda-tanda penuaan kulit yang dapat dilihat secara langsung yakni kulit keriput dan kasar.
Perubahan lain pada kulit yang mengalami penuaan:
- Terbentuknya bercak-bercak coklat kehitaman (age spots) yang merupakan timbunan pigmen lipofuscin
- Peningkatan resiko kanker kulit seperti melanoma dan karsinoma sel skuamosa
- Kulit tipis dan mengelupas, mudah luka, kecacatan pada pembuluh darah kapiler dan varises
Perubahan akibat penuaan kulit yang tidak dapat dilihat langsung adalah perubahan pada kelenjar keringat dan komponen sensoris kulit. Berkeringat menjadi masalah besar dan kurang efektif dengan bertambahnya usia, ini mengakibatkan pembuangan limbah metabolism terhambat dan limbah tersebut menumpuk dalam tubuh. Perkecualian dari proses ini terjadi pada wanita menopause, ada peningkatan aktivitas kelenjar keringat (semakin sering berkeringat) karena perubahan hormon. Komponen sensoris kulit menjadi kurang sensitif, dan informasi tentang suhu di luar tubuh, sentuhan, nyeri dan peregangan menjadi kurang dapat dipercaya.
Mencegah dan mengobati penuaan kulit
Salah satu terapi yang kini sering dijumpai di klinik adalah IPL- Intense pulsed light therapy memanfaatkan sinar laser dengan panjang gelombang 500-1200nm ditargetkan ke kulit bertujuan membalikkan proses penuaan kulit. Beberapa jurnal ilmiah kedokteran menunjukkan efek dari terapi IPL adalah berkurangnya pigmentasi kulit , peningkatan performa pembuluh darah, remodeling dermis kulit dan meredakan kondisi peradangan kulit. Di Jakarta, sudah terdapat klinik-klinik kecantikan yang menyediakan jasa ini bisa mbak cari lewat internet informasi ini. Yang perlu Mbak perhatikan dalam pemilihan klinik adalah adanya dokter spesialis kulit yang sudah mengikuti pelatihan atau sertifikasi untuk melakukan terapi IPL, sudah berapa lama klinik itu berjalan dan bagaimana tingkat kepuasan pasien yang berobat ke klinik tersebut.
Terapi lain bertujuan untuk mencegah atau melawan proses kerusakan akibat radikal bebas dengan anti-oksidan dalam bentuk topical (dioleskan ke kulit). Kulit kita dianugrahi dengan mekanisme perlindungan yang efektif terhadap radikal bebas dari luar tubuh. Lapisan epidermis diselimuti oleh lapisan campuran sebum dan lipid yang membentuk struktur bernama SSL (Sink surface lipids), fungsinya melindungi bagian dalam kulit terhadap radikal bebas yang menempel ke kulit dari luar. Penelitian menunjukkan komposisi SSL berubah dengan bertambahnya usia. Orang dewasa lebih tinggi konsentrasi asam lemak tak jenuh bercabang dibanding orang lanjut usia, bisa dikatakan konsentrasi asam lemak sehat mempengaruhi efek perlindungan SSL. Konsentrasi anti-oksidan di SSL juga berubah dengan bertambahnya usia. Anti-oksidan seperti vitamin E, squalene (minyak ikan) dan Co-enzyme Q10 menurun secara signifikan pada orang berusia lanjut.
Berikut akan diuraikan satu per satu zat aktif yang berdasarkan penelitian menunjukkan kemampuan menghambat atau mencegah proses penuaan kulit. Preparat sintetik yang tersedia di apotik, klinik atau toko obat bisa mengandung satu atau lebih dari zat-zat aktif di bawah ini. Kami menganjurkan untuk terlebih dulu konsultasi dengan dokter kepercayaan Mbak DY atau dokter spesialis kulit sebelum membeli atau mengkonsumsi salah satu dari preparat di bawah ini.
Co-enzyme Q10 dan Idebenone
Penelitian menunjukkan co-enzyme Q10 yang dioleskan langsung ke kulit mengurangi penampakan kulit keriput dan garis-garis halus di kulit, juga memperbaiki kinerja fibroblast. Namun setelah suai 30-35 tahun, tubuh kita kurang mampu menghasilkan co-enzyme Q10 dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi. Kondisi ini diperburuk dengan kebiasaan makan yang salah, stress, infeksi, atau obat-obat tertentu. Co-enzyme Q10 dapat secara signifikan menekan ekspresi kolagenase yakni enzim yang memecah serat kolagen. Lebih lanjut, zat ini dapat menembus bagian luar kulit dan memberikan manfaat anti-oksidan ke bagian dalam kulit.
Idebenone memiliki struktur kimia yang sama dengan co-enzyme Q10, namun efektivitas lebih tinggi dari co-enzyme Q10. Idebenone adalah anti-oksidan yang efektif, 400x lebih kuat dibanding vitamin E dan digunakan pula untuk nutrisi jantung dan proteksi jaringan otak.
Vitamin E dan pycnogenol
Efek enti-oksidan kedua zat ini tergolong baik, membantu meningkatkan imunitas (kekebalan) kulit dan memperbaiki regenerasi kulit. Pycnogenol adalah ekstrak kulit pohon Pinus Maritima yang memiliki efek anti-peradangan, anti-oksidan dan merangsang pembuluh kapiler darah. Dapat menembus kulit secara langsung. Kedua anti-oksidan ini (vitamin E dan pycnogenol) dapat dikombinasi dengan ginkgo biloba (ekstrak pohon Maidenhair). Ginkgo memperbaiki peredaran darah mikro, mencegah kecacatan dinding pembuluh darah dan bertindak pula sebagai anti-oksidan.
Aminoguanidine
Karena peran penting proses glikosilasi dalam penuaan kulit, ilmuwan meneliti zat yang dapat menghambat, merubah dan mengendalikan proses glikosilasi. Salah satu zat tersebut adalah aminoguanidine. Zat ini mencegah kerusakan serat kolagen akibat glikosilasi dan digunakan untuk melindungi kulit dari penampakan kasar, age spots, keriput dan bercak-bercak kulit lainnya.
Secara spesifik, aminoguanidine bekerja dengan cara menghambat enzim metalloproteinase. Enzi mini merusak komponen matriks, sehingga tidak sekedar penuaan kulit yang berlangsung namun juga muncul penyakit di pembuluh arteri dan ginjal. Enzim metalloproteinase dipicu oleh radiasi sinar UV dan kerjanga bergantung terhadap radikal bebas NO (nitrit oksid). Riset membuktikan aminoguanidin menghambat kerja enzim metalloproteinase saat direaksikan. Manfaat klinis dari aminoguanidine adalah melindungi keutuhan matriks intrasel dari perubahan terkait bertambahnya usia.
Diketahui pula pembentukan AGEs berperan dalam aktivasi metalloproteinase dan meningkatkan pemecahan serat kolagen. Oleh karena itu, aminoguanidine (yang juga mengurangi AGEs) dapat berpengaruh menghambat enzim metalloproteinase dan menghambat juga pemecahan serat kolagen.
Carnosine
Tersedia dalam preparat topikal (dioleskan ke kulit) dan oral (kapsul, tablet atau ditambahkan ke dalam susu bubuk). Carnosine adalah di-peptida (kombinasi asam amino alanin dan histidin) yang bekerja melalui 3 mekanisme:
- Mencegah peroksidase lipid yang berpengaruh pada keutuhan membrane sel kulit
- Mengurangi resiko kerusakan akibat glikosilasi
- Merubah zat-zat yang menyebabkan peradangan mikroskopik kulit
Carnosine telah diteliti pengaruhnya dalam penyembuhan luka. Memiliki efek anti-oksidan, pengikat metal dan perubah peradangan. Carnosine menyebabkan faktor-faktor yang terlibat dalam proses penyembuhan luka menjadi seimbang dan meminimalisir pembentukan jaringan parut (keloid).
Selain itu penuaan kulit ekstrinsik juga dapat dicegah dengan Carnosine. Carnosine berperan sebagai nutrisi penting yang melindungi terhadap radiasi sinar UV. Dapat digunakan sebagai tambahan di samping krim tabir surya (sun screen lotion).
Centriphenoxine
Centrophenoxine memecah dan mengeluarkan timbunan lipofuscin (yang menimbulkan age spots). Penggunaan Centrophenoxine secara teratur dapat mengurangi dan mencegah pembentukan age spots dengan mengurangi jumlah lipofuscin.
DHEA
Zat alami, De-Hidro-Epi-Androsterone (DHEA) berperan melawan penuaan secara umum dan penuaan kulit secara khusus. Tersedia dalam bentuk tablet dan preparat topikal, DHEA meningkatkan imunitas kulit yang kemudian mencegah peradangan yang dipicu oleh luka kulit. Juga merangsang pembentukan serat kolagen dan elastin dan memperbaiki metabolism sel kulit.
Penelitian uji klinis menunjukkan 280 lansia berusia 60-79 tahun diberi 50 mg DHEA atau obat kosong (placebo) dalam bentuk tablet, setiap hari selama setahun. Hasil menunjukkan pemulihan kembali penuaan kulit sampai ke kondisi semula yakni kelembaban kulit membaik, ketebalan epidermis membaik, produksi sebum dan warna kulit membaik. Perlu diperhatikan untuk wanita terdapat efek samping peningkatan hormon testosterone (hormone laki-laki) dan estradiol.
Estrogen topical
Wanita menopause dan pasca-menopause yang memakai estrogen topikal (krim estrogen) melaporkan efek kulit lebih halus, sehat-segar dan cerah. Wanita tanpa hormon estrogen yakni wanita menopause mengalami penipisan kulit, rambut rontok, selulit dan kulit menjadi longgar (mengendur). Cabang ilmu kedokteran estetik-endokrinologi mempelajari bagaimana pemanfaatan krim estrogen untuk mencegah penuaan kulit wanita menopause. Krim estrogen tidak sekedar bekerja local, karena dapat menembus kulit dan diabsorpsi, juga diketahui memiliki efek sistemik seperti mencegah pengeroposan tulang (osteoporosis) dan mengendalikan keluhan menopause lainnya.
Hormon lain
Progesteron, testosteron, melatonin dalam preparat topikal dan human growth hormone dalam preparat injeksi/infus dilaporkan memiliki manfaat untuk kulit. Defisiensi hormon (berkurangnya kuantitas dan kualitas hormon) akibat penuaan menimbulkan perubahan kulit seperti penipisan kulit, mudah mengelupas dan terluka, kerontokan rambut, tampaknya garis-garis halus dan bercak pada kulit, dehidrasi kulit dan berkurangnya massa otot sehingga kulit mengendur. Efek anti-oksidan melatonin dipelajari di hewan coba, tersedia dalam preparat oral dan topikal.
Progesteron dan testosterone digunakan untuk melawan perubahan hormonal akibat penuaan. Preparat topikal tersedia dalam bentuk krim atau koyo (patch). Progesteron topikal lebih efektif kerjanya bila dikombinasikan dengan krim estrogen karena dalam situasi normal kedua hormone ini bekerja sama secara sinergis.
Hormon pertumbuhan (human growth hormone) digunakan secara injeksi/infus dan bekerja sistemik. Di antara manfaat yang dilaporkan adalah perbaikan kekencangan kulit, pemulihan ketebalan kulit ke normal dan penyeimbangan kembali kadar jaringan lemah di bawah kulit.
Kekurangan hormone tiroksin berkaitan dengan menipisnya rambut, kulit kering dan gatal serta penambahan berat badan. Ekstrak tiroid secara farmakologis mengaktifkan hormone tiroksin dan mampu membalikkan perubahan kulit tersebut. Untuk hasil optimal, terapi hormonal ini perlu dikombinasi dengan hormone atau suplemen nutrisi lain yang telah disebutkan sebelumnya.
Retin-A ®
Golongan retinoid (derivate vitamin A) adalah kelompok zat kimia yang diketahui dapat mencegah dan melawan proses penuaan kulit. Retinoid bekerja dengan mekanisme beragam. Salah satu mekanisme penting adalah anti-oksidan, tidak hanya mencegah oksidasi dan peroksidase lipid namun juga berinteraksi dengan AGEs untuk membatasi gliko-oksidasi (kerusakan yang disebabkan produk glikosilasi yang bereaksi dengan radikal bebas). Retin-A ® adalah pelindung kulit efektif yang merangsang pembentukan serat kolagen tipe VI (serat kolagen paling banyak di kulit). Retinoid topikal Retin-A ® mempengaruhi enzim glikosil-transferase (enzim yang berperan dalam sintesis karbohidrat) dan mempengaruhi laju glikosilasi kulit. Secara klinis, Retin-A ® dilaporkan mengurangi keriput dan garis halus bila digunakan secara teratur selama beberapa minggu.
Beberapa contoh zat alami lainnya adalah:
- Minyak tumbuhan seperti minyak jeruk dan minyak lavender. Berperan memperbanyak sel fibroblast dan bersifat antiseptik.
- Asam laktat yang merangsang sintesis glikosaminoglikan.
- Likopen. Riset menunjukkan tertimbun di organ prostat dan kulit. Diduga sebagai pelindung terhadap pajanan sinar matahari.
- Thiotaurin. Anti-oksidan, asam amino mengandung sulfur, dikembangkan komersial di Jepang. Beredar resmi di Jepang untuk anti-oksidan sebum, karena oksidasi sebum kulit adalah titik awal reaksi molekul squalene kulit dengan radikal bebas. Saat squalene teroksidasi, rangkaian reaksi oksidasi selanjutnya berlangsung menghasilkan peroksida lipid yang menembus kulit dan menimbulkan kerusakan. Thiotaurine efektif mencegah oksidasi squalene dan karenanya menghentikan reaksi oksidasi selanjutnya. Saat teroksidasi thiotaurine dipecah menjadi taurin dan hipitaurin yang merupakan metabolit aktif. Thiotaurin stabil bila dicampur dalam kosmetik dan membantu menjaga kelembaban kulit.
Sinar IV adalah aktivator kuat enzim elastase, yakni enzim yang memecah serat elastin. Elastase yang aktif berarti sokongan elastin kulit terganggu, berakhir dengan keriput dan tanda-tanda lain penuaan kulit. Terdapat inhibitor elastase, salah satunya adalah ekstrak akar tanaman Sophora flavescences. Juga diketahui dapat menghambat peroksidase lipid dan peradangan kulit. Secara signifikan, ekstrak Sophora dapat membantu pertumbuhan rambut dengan meningkatkan kadar mRNA faktor pertumbuhan seperti IGF-1 di sel-sel dermis. Inhibitor elastase lain adalah polisakarida mengandung fukosa. Polisakarida yang kaya fukosa menurunkan produksi elastase dan menghambat reseptor elastin, sehingga mempertahankan dan mencegah penuaan kulit.
Sebagai penutup, dibutuhkan pemahaman yang utuh dan menyeluruh tentang proses penuaan kulit dan mekanisme yang mendasarinya. Evaluasi yang cermat oleh dokter spesialis kulit atau dokter kepercayaan Mbak DY dapat membantu Mbak dalam menilai penuaan kulit yang dialami Mbak DY, faktor-faktor apa saja yang terkait, dan menentukan cara mengatasi penuaan kulit yang terjadi. Semoga informasi yang tercakup dalam konsultasi kali ini membawa manfaat dan memberikan penjelasan yang diperlukan Mbak DY.
Salam hangat,
dr Radiana D Antarianto, MBiomed
Artikel ini merupakan alih bahasa dari artikel yang ditulis oleh Marios Kyriazis, MD berjudul Skin Aging : When Dimples become wrinkles dari web International Anti-Aging System.com