Berpikir Positif dan Kebahagiaan*
Lebih jauh, Harold S. Kushner mengatakan ada 5 faktor yang dapat membuat manusia menjadi bahagia : teman, keluarga, kepercayaan, pekerjaan dan melakukan hal-hal baik.
- Teman. Seperti telah kita diskusikan di atas, relasi sosial dengan orang lain akan membantu kita menurunkan kadar emosi negatif. Saat memiliki teman untuk berbagi kebahagiaan, kita semakin bahagia. Saat mereka membantu hari-hari sulit kita, kita menjadi lebih bahagia. Milikilah banyak teman dan Anda akan melihat betapa hebatnya pengaruh mereka dalam hidup Anda.
- Keluarga. Seperti apa pun cobaan menimpa, saat kita memiliki keluarga, seolah segalanya menjadi lebih baik.Saya memiliki seorang teman di luar negeri. Menurut saya, ia adalah sosok yang kuat dan mandiri karena ia membiayai kuliahnya sendiri. Pagi hingga siang kuliah, sore hingga malam bekerja. Seringkali akhir pekan pun dipergunakannya untuk bekerja agar dapat membayar uang semester. Singkat cerita, ia bekerja keras agar bisa terus melanjutkan kuliah. Saat itu, untuk pertama kali ia tidak lulus ujian. Dengan emosi negatif yang campur aduk, ia berjalan menuju warung telfon dan berbicara selama 10 menit dengan ibunya. Setelah itu, tawa kembali menghiasi wajahnya.
- Kepercayaan. Saya yakin Anda percaya pada Allah. Di tangan-Nya segala sesuatu diputuskan dan kepada-Nya semuanya bergantung. Apakah Anda akan mengalami kesuksesan hari ini atau nanti, apakah Anda akan dilahirkan dari keluarga kaya raya atau tak berpunya, itu adalah hak preogatif Allah untuk memutuskan. Jangan buang waktu dan energi Anda untuk menangisi takdir. Selama Anda menyusun rencana dengan baik dan berniat baik, Allah pasti akan membantu Anda. Percayalah bahwa takdir tidak akan pernah salah. Apa pun yang Anda miliki saat ini adalah pemberian terbaik-Nya. Bersyukurlah, manfaatkanlah apa yang saat ini Anda miliki dengan maksimal, dan Anda akan dapat merasakan betapa bahagianya hidup Anda.
- Pekerjaan. Saat Anda memiliki aktivitas, hidup Anda akan terasa lebih bermakna. Karena Anda merasa memiliki kompetensi untuk melakukan sesuatu. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan terhadap diri sendiri. Hasilnya? Anda akan tersenyum sendiri melihat bagaimana indahnya kandang ayam buatan tangan Anda.
- Melakukan hal-hal baik. Kita telah membahas sebelumnya bagaimana pertolongan-pertolongan kecil kita pada orang lain berdampak positif pada diri sendiri. Pertolongan yang kita berikan sebenarnya akan meningkatkan kepercayaan kita pada diri sendiri bahwa kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang lain. Selain itu, norma sosial yang telah kita internalisasi sejak kecil akan memberikan kita reward tersendiri saat kita menolong orang lain. Tidak hanya itu, menolong orang juga memberikan kita nilai plus ‘ucapan terimakasih’ dari orang yang kita tolong. Hal ini selain menyenangkan kita jiga akan mempererat relasi sosial kita. Karena itu setelah menolong orang kita merasa nyaman dan puas.
Orang yang berpikiran positif akan selalu bahagia. Anda tidak akan pernah bahagia jika selalu memikirkan kelebihan orang lain dan kekurangan diri sendiri. Saat negatif muncul, saat itu juga kebahagiaan lenyap dari Anda.
Perasaan-perasaan negatif seperti takut, marah, kecewa, sedih adalah manusiawi dan perasaan ini juga penting untuk memberi kita peringatan. Kita takut saat melihat teman bangkrut, karena itulah kita harus lebih berhati-hati dalam berbisnis. Kita marah karena pasangan berbohong pada kita, agar di lain waktu ia tidak melakukan hal yang sama.
Berpikir positif bukan berarti tidak memikirkan kemungkinan buruk yang akan kita hadapi, namun dengan berpikir positif kita menjadi mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan kegagalan. Melakukan manajemen emosi, menyusun tujuan dan perencanaan, berani dan gigih dalam berusaha itulah sebagian ciri dari orang-orang yang berpikir positif. Melihat masa depan bukan sebagai momok namun tantangan yang membutuhkan kerja keras. Syukur, suka memberi pertolongan dan kebahagiaan adalah akhirnya. Tidak ada orang yang tidak ingin berbahagia, hanya saja sebagian orang menganggap kebahagiaan berasal dari luar dirinya. Harta, jabatan, status sosial, itulah yang dicari siang malam oleh sebagian kita. Padahal, kebahagiaan itu ada di dalam diri masing-masing.
Berpikir positif dan kebahagiaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Jika Anda mampu untuk selalu berpikir positif, maka Anda akan selalu merasa bahagia. Lalu bagaimanakah caranya agar dapat mengaplikasikan konsep berpikir positif? Berikut sedidit panduan agar Anda dapat segera mempraktekkan konsep ini dalam keseharian.
- Buatlah komitmen pada diri sendiri. Tulislah komitmen Anda untuk selalu berpikir positif pada sehelai kertas dan letakkan di tempat tertentu sehingga Anda dapat melihatnya setiap hari.
- Kontrol diri Anda. Saat pikiran negatif kembali mendatangi Anda, kontrol diri Anda untuk tetap konsisten pada komitmen. Anda bisa mengatakan dengan suara tegas : „Saya bisa melakukannya“ atau „Saya akan mencapai tujuan saya“. Kata-kata positif juga akan memberikan pengaruh positif pada pemikiran Anda. .
- Pikirkan hasil, bukan masalahnya. Saat Anda menghadapi masalah, jangan melulu memikirkan betapa sulitnya menghadapi masalah tersebut. Pikirkanlah hasilnya! Saat Anda memikirkan apa yang akan Anda peroleh saat semua permasalahan terselesaikan, energi Anda akan bertambah dan Anda akan mampu menghadapi masalah Anda. .
- Banyak-banyaklah tersenyum dan olahraga. Kita telah membahas bahwa kondisi psikis akan mempengaruhi kondisi psikis demikian juga sebaliknya. Dengan tersenyum, emosi sekaligus pikiran-pikiran negatif Anda akan berkurang. Dengan berolah raga Anda akan mampu melakukan relaksasi pikiran sehingga Anda dapat membangkitkan pikiran-pikiran positif Anda. .
- Perbanyak teman, tingkatkan kualitas persahabatan Anda dan berkumpullah dengan keluarga Anda. Keberadaan orang lain di sekitar kita akan membantu kita untuk percaya pada diri sendiri. Keberadaan keluarga dan teman saat senang maupun saat kita susah akan membuat kita merasa berharga sehingga membangkitkan pikiran positif yang mungkin hilang saat kita menghadapi masalah. Lebih jauh, perbanyaklah teman-teman yang juga berpikiran positif dan sering-seringlah berkumpul dengan mereka. Keberadaan orang-orang positif di sekitar kita akan membuat kita juga mampu berpikir seperti mereka. .
- Tingkatkan kualitas ibadah dan hubungan Anda dengan Allah. Shalat dan berdoa membuat Anda percaya bahwa apa pun yang terjadi adalah yang terbaik bagi Anda. Anda akan mampu bersyukur atas pemberian-Nya dan melihat sisi positif dari apa yang tengah Anda hadapi. Lebih jauh lagi, Anda menjadi yakin bagaimana pun keadaan Anda, Allah akan selalu berada bersama Anda. .
- Buang jauh-jauh pikiran Anda tentang kegagalan, kekurangan yang Anda miliki dan hal-hal negatif lainnya. Sebaliknya teruslah berusaha melakukan sesuatu. Saat Anda berbuat sesuatu, pikiran Anda akan lepas dari hal-hal negatif, sebaliknya Anda akan terus berusaha mencari penyelesaian masalah. Anggaplah kegagalan sebagai tantangan bagi Anda sehingga Anda akan selalu berusaha melakukan yang terbaik yang mampu Anda lakukan. Saat Anda belajar dari kegagalan, Anda adalah calon pemenang dan saat Anda membiarkan kegagalan menghancurkan impian Anda, saat itulah Anda benar-benar gagal. .
Bahagia bukanlah takdir, ia adalah pilihan. Jika Anda memilih untuk bahagia, kebahagiaan pasti menjadi milik Anda. Anda hanya perlu melihat dari sisi yang berbeda untuk mencapai kebahagiaan. Mari kita diskusikan bersama sebuah contoh di bawah ini. Apakah Anda pernah mengunjungi Yogyakarta? Jika pernah, Anda pasti telah mampir di Malioboro kan? Sekarang cobalah Anda bayangkan suasana di sana. Suara pedagang pasar Bringharjo yang menjual barang dagangannya, mesin motor mahasiswa UGM, suara pengamen yang melantunkan lagu Kla Project, dan derit roda becak yang mengantarkan kita ke Kraton Yogyakarta atau sekedar membeli Bakpia. Suara-suara tadi bercampur baur di telinga kita, namun apakah kita merasa terganggu? Tidak, dengan adanya suara ribut justru kita semakin menikmati indahnya kota Yogyakarta. Sebaliknya para ilmuwan mengatakan bahwa keributan adalah suara yang tidak diharapkan. Satu konsep yang sama, namun akan memperoleh penilaian yang berbeda jika dilihat dari sisi yang berbeda.
* Diambil dari Buku „Taklukkan Takdirmu (2T): Mengubah Nasib dengan Mengaktifkan Gen Positif Anda“, Penulis: Rusdin S. Rauf & Shally Novita. Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika), 2008
** Shally Novita adalah salah satu nara sumber rubrik Konsultasi Psikologi Kharisma. Saat ini, merupakan kandidat PhD bidang Psikologi Universitas Leipzig, Jerman dengan tema penelitian: “Simptom-Simptom Sekunder pada Anak Disleksia“.