Mengatasi Rasa Takut Berlebihan Pada Anak: Saat Mendengar Suara Keras
Pertanyaan:
Assalamu’alaykum, salam kenal semuanya..saya LY 29 th seorang ibu rumah tangga. Yang ingin saya konsultasikan adalah mengenai anak perempuan saya RVR berusia 3 tahun hingga saat ini masih takut dengan suara keras khususnya suara mercon dan helikopter..dan 1 bln terakhir ini reaksi nya sangat mengagetkan…dia menjerit nangis lalu minta digendong atau biasanya bersembunyi sambil menangis dan keringat dingin ketakutan. .bahkan saya ajak keluar dari tempat sembunyi nya pun tidak mau. Kira2 bagaimana solusi nya ya supaya anak saya tidak takut suara mercon lagi…apalagi sekarang bulan puasa menjelang lebaran..bnyk yg main mercon diluar sana, semakin membuat anak saya mengurung diri di kamar. Sudah saya kasih pengertian kalau hanya dengan mendengar suara mercon tidak akan melukai dirinya n sesekali sy perlihatkan kembang api mercon dari jauh tapi tetep saja msh takut. Sy khawatir jika ini dibiarkan malah menjadi phobia.
Mohon pencerahan dan solusinya bu.. Terimakasih.. Salam hangat..
LY , Depok (LY 29 tahun , ibu rumah tangga ; 1 anak perempuan 3 tahun)
Jawaban:
Waalaikumsalam wr.wb.
Salam kenal Bu LY.. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dengan berbagi cerita ini kepada kami.. Kami bisa memahami keadaan yang dialami ibu dengan permasalahan putrinya.
Usia 3 tahun adalah usia eksplorasi, dimana anak memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap banyak hal. Biasanya anak-anak pada usia ini tidak memiliki rasa takut yang tinggi, kecuali ada pengalaman buruk yang berkaitan dengan hal atau benda tertentu. Rasa takut anak yang berlebihan terhadap sesuatu sedikit banyak akan menghambat proses eksplorasi anak, karena dengan demikian dapat menyebabkan anak tidak mau berinteraksi dengan apapun yang berkaitan dengan sumber rasa takutnya. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan ini antara lain:
- Memahami perasaan takut anak. Tahapan pertama yang penting adalah memahami perasaan takut yang dialami anak. Perasaan takut pada anak dapat disebabkan antara lain karena pernah mengalami pengalaman tidak baik yang berkaitan dengan suara keras mercon atau helikopter, atau adanya imajinasi yang dimunculkan dari pengaruh lingkungan sekitarnya. Orangtua diharapkan dapat memami ketakutan yang dialami anak ini dengan baik.
- Berkomunikasi dengan bercerita dan berbagi (share bersama dengan anak). Saat merasa takut anak tentunya akan mencari seseorang yang bisa menenangkan dan dijadikan sebagai pelindung dari rasa takutnya. Sebagai orangtua diharapkan dapat menjadi teman bicara saat mereka merasa takut. Cobalah untuk membuat anak bercerita mengenai rasa takutnya, sehingga hal tersebut dapat di bagi dengan orangtua. Pahamkanlah bagaimana rasa takut itu, serta beritahu pula bahwa sebagai orangtua juga pernah merasa takut sehingga hal tersebut tidak perlu terlalu dikhawatikan. Dengan cara tersebut anak akan merasa diperhatikan. Empati ini juga akan memperkuat ikatan antara orangtua dengan anak, saat anak mulai percaya bahwa sebagai orangtua menunjukkan rasa peduli dan prihatin tentang perasaannya .
- Hindari nasehat yang salah
Janganlah memarahi dan menasihati anak seolah-olah dirinya lah orang yang paling penakut. Seperti , “Jangan takut seperti anak bayi”, “orang lain tidak takut” dan semacamnya. Cukup katakan bahwa takut itu tidak apa-apa sepanjang dapat diatasi. - Tidak menertawakan atau mengolok-olok rasa takut anak
Jika anak bercerita tentang rasa takutnya, hindari untuk mengolok-olok rasa takutnya itu. Sebab jika kita mengolok-oloknya maka hanya akan memperburuk kondisi kejiwaannya . Selain itu anak akan menambah kecemasannya terhadap suara keras mercon dan helikopter. Lebih sering untuk bercerita dan berbagi dengan anak - Tidak memaksakan untuk mendekati sumber suara keras, misalnya dengan memegang mercon atau melihat helikopter pada anak. Hal yang dihindari adalah memaksa anak untuk melakukan hal yang membuatnya takut. Hal tersebut hanya akan menambah rasa takut yang dapat mengarah pada phobia anak. Berikanlah anak waktu untuk terbiasa mengatasi rasa takutnya sebelum ia harus melakukannya. Sebab rasa takutnya secara perlahan akan dapat diatasi tanpa harus dipaksa.Perlahan-perlahan memberi penjelasan kepada anak mengenai mercon dan helikopter (misalnya memperlihatkan bagaimana helikopter atau mercon dibuat), melihat gambarnya melalui film atau program lainnya di TV, dan akhirnya memegang dari dekat dengan mercon atau melihat helikopter yang menjadi sumber ketakutannya tersebut (dapat juga dilakukan dengan mengunjungi airport dimana terdapat helikopter yang tidak sedang beroperasi, misalnya). Intinya adalah tidak dengan dipaksakan, tetapi dilakukan prosesnya secara perlahan-lahan dan cobalah membangun korelasi (hubungan) antara benda-benda yang ditakutinya dengan pengalaman yang menyenangkan.
- Pastikan anak merasa dicintai orangtua
Jika anak merasa bahwa orangtua sangatlah mencintainya, maka anakpun merasa bahwa orangtua akan selalu ada untuk dirinya. Anak akan merasakan tenang dan nyaman. Hal inilah yang kemudian akan dapat mengatasi rasa takut dalam diri anak terhadap sumber suara keras.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Ibu LY dalam mengatasi rasa takut yang dialami putrinya. Yakin selalu akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik dari semua ini.
Zarina & Shally