Browse By

Alergi pada Anak, Karakteristik dan Penanggulangannya

Pertanyaan Seminar Online:

Pertanyaan 1: Mbak Dinar, Lampung – Alergi berlarut-larut terhadap anak oleh zat tertentu atau anti nyamuk atau DHA apakah tidak bisa dihilangkan dan akan berdampak berat ketika dewasa?

Jawaban: alergi yang berlarut-larut pada anak adalah alergi kambuhan. Yang perlu diperhatikan adalah dengan menghindari faktor penyebab alergi. Jika alergi terhadap anti nyamuk, maka pemecahannya bisa dengan kelambu (pencegahan secara alami) atau dengan obat anti nyamuk yang lain.

Alergi bisa dihilangkan atau tidak bisa dihilangkan? tergantung pada faktor-faktor di dalam tubuh atau zat-zat dalam tubuh. Anak kecil memikili resiko lebih besar karena sistem imun yang belum sempurna, jika dewasa maka ada kemungkinan alerginya hilang karena daya imun yang sudah kuat dan bisa mengenali faktor-faktor alergen sebagai zat normal. Tetapi ada juga yang tidak bisa hilang atau masih memiliki alergi. Dan akan berdampak buruk ketika tubuh terus mengenali faktor alergen sebagai sesuatu yang berbahaya. Jika tidak konsisten untuk menjaga tubuh terhadap faktor-faktor alergen maka alergi dapat menyebabkan efek lain semisal asma yang berbahaya.

Pertanyaan 2: Mbak Meli, Heilbronn– Jika ibu yang mengandung menderita alergi, apakah anak yang dikandungnya juga akan mengalami alergi yang sama?

Jawaban: Alergi pada seseorang bisa sama dan tidak sama, bagian tubuh mana yang bereaksi terhadap faktor alergen. Semisal ibunya menjadi asma, tetapi anaknya bisa hanya gatal-gatal memerah atau pilek. Faktor alergen bisa diturunkan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain. Atau dapat juga ibu alergi, tetapi anaknya tidak alergi.

Pertanyaan 3: Mbak Milda, Stuttgart – Saya alergi Pollen tetapi untuk mengindari polen sangat susah, bagaimna meminimalisir alergi tersebut?

Jawaban: Alergi Pollen sangat susah dihindari karena waktu musim semi banyak sekali faktor-faktor alergen yang berada di sekitar tubuh kita. Dan tidak memugkinkan untuk menghindarinya karena banyak pohon-pohan yang mengeluarkan Pollen dan merupakan faktor alam yg susah dihindari. Bantuan dokter sangat dibutuhkan semisal terapi, memasuki musim dingin berupa suntikan 10x, seminggu sekali, dilakukan dalam 3 tahin berturut-turut. Tujuannya untuk memberikan kekebalan pada tubuh kita sehingga tubuh akan mengenali faktor alergen sehingga tubuh menjadi terbiasa.

Pertanyaan 4: Ummi Aisah, Dresden – Jika kita memikiki alergi udang maka jika kita makan sedikit2 makan udang akan menghilangkan alergi udang

Jawaban: Ada kemungkinan iya dan tidak, karen hampir mirip dengan terapi imun karena seperti suntikan yang isinya adalah faktor-faktor alergi dan pelan-pelan bisa hilang tetapi bukan juga jaminan untuk hilang alerginya. Semisal kebalikannya jika tubuh justru merespon sangat ekstrim sehingga histamin dalam tubuh bereaksi sehingga mengakibatkan efek alergi.

Pertanyaan 5: Apakah anak bisa menjalani tes alergi?
Jawaban:
Anak-anak bisa menjalani tes alergi pada usia 2 tahun, dan test ini tidak memikili effek samping.

Adakah efek samping alergi terhadap tumbuh kembang anak?
Jawaban:
Bisa jadi semisal anak yang alergi terhadap debu rumah, dan beraksi asma sebagai effek sampingnya dan akan berdampak terhadap tumbuh kembang anak karena tidak bisa beraktifitas seperti anak pada umumnya.

Pertanyaan 6: Mbak Meli, Heilbronn – Ada anak yang alergi terhadap susu, dan apakah asi yang diberikan ibu dapat berpeluang menyebabkan alergi pada anak bagaimna cara menanggulanginya?

Jawaban: Asi merupakah perlindungan pertama bagi sang anak yang sangat penting sebgai antibodi si anak. Asi tidak menimbulan alergi pada anak tetepi membentu memperkuat kekebalan tubuh anak sehingga dapat meilindungi anak dari alergi selain mendapatkan makanan juga mendapatkan perlindungan antibodi anak.

Ibu yang memberikan asi juga harus memperhatikan makanan yang dimakan, apakah akan menimbukan alergi atau tidak untuk si anak. Secara alami, asi merupakan zat alami yang mengandung Imunoglobin A, yang dapat membantu memperbaiki pencernaan bayi dan dapat membantu bayi untuk terhindar dari alergi.

Pertanyaan 7: Mba Irna, Dresden – Assalamualaikum, Teh Niezaa. Anak bungsu saya sewaktu di Indonesia dr usia 1 tahun mengidap alergi susu sapi, makanan laut dan telur. Usia 2 tahun perlahan2 mulai saya kenalkan susu sapi dan alergen tersebut sedikit demi sedikit dan berhasil. Tapi usia 3 tahun alerginya kambuh lagi, diperiksa di Promed di Indonesia hasilnya positif alergi tungau (sejenis serangga kecil di bulu2 binatang dll). Saya percaya hasil test itu, krn anak bungsu saya pernah demam dan menunjukkan gejala sama saat sering kontak dengan kucing setelah kami tinggal di Jerman. Tp kenapa hasil test alergi di Jerman positif menyatakan anak saya tidak memiliki alergi? Yang betul yang mana ya?  Terima kasih atas jawabannya ya.

Jawaban: Wa’alaikumsalam Irna. Alhamdulillah hadir juga diseminar ini. Mungkin saja memang benar setelah di Jerman sang anak tidak memiliki alergi lagi. Itu bisa saja terjadi, karena alergi pada anak bisa saja hilang tergantung dari kondisi dalam tubuh sang anak, dimana ini masih menjadi misteri juga dalam dunia kedokteran. Karena ada anak yang bisa hilang alerginya dan ada pula anak yang alerginya berlanjut sepanjang hidupnya.

Biasanya alergi pada anak-anak mudah sekali terjadi karena:

  1. Daya tahan tubuh anak sedang dibangun, dimana daya tahan tubuhnya masih lemah dan baru mulai mengenal lingkungan di sekitarnya. Akhirnya anak-anak menjadi sensitif terhadap faktor-faktor dari luar dan bereaksi timbulnya alergi.
  2. Sistem kerja tubuh anak belum sempurna, pada anak-anak batita dimana sistem kerja tubuhnya belum sempurna, saat itulah mudah sekali  tubuh mereka bereaksi terhadap faktor-faktor asing yg baru dikenalnya. Misalnya anak mudah sekali memberikan reaksi pada saluran pencernaannya. Anak mudah sekali diare, ataupun bentuk alergi lainnya.  Bertambahnya usia anak, sistem kerja tubuhnya semakin baik dan reaksi alergi yang terjadi pun bisa saja tidak terlihat lagi. Sejalan dengan meningkatnya daya tahan dan semakin baiknya system kerja tubuh anak, bisa saja reaksi alergi yang ada waktu kecil itu hilang.  Dan anak benar-benar tidak ada lagi alerginya.

Saran saya bila dia tidak  lagi menunjukkan reaksi alergi, ada kemungkinan dia tidak lagi alergi.  Tetapi bila reaksi alergi masih terjadi pada anak, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter mungkin mencari second opinion dg berkonsultasi dengan dokter anak yang lain juga bisa membantu menjawab keraguan Irna. 

Dituliskan kembali oleh: Septi Panca Sakti

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *