Tips-tips Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Pada Anak Sejak Lahir

Sejatinya peran orangtua sangat besar dalam meningkatkan keterampilan berbahasa bayinya. Keterampilan berbahasa didapat dari interaksi sosial antara bayi dengan orangtua. Pada anak usia 5 tahun yang orangtuanya kurang menstimulasi bahasa anaknya saja, mampu mengucapkan kata hingga 1000 kata perhari. Di atas usia 5 tahun, angka itu akan naik hingga mencapai hampir dua juta kata. Bayangkan apabila orangtua sudah mulai menstimulasi bayinya sejak lahir dengan ribuan kata perharinya. Tentu hasilnya akan lebih fantastis lagi bukan? Hal ini memberikan pandangan bahwa salah satu keberhasilan berbahasa anak berada ditangan orangtuanya, bukan dari program tv atau DVD. Penelitian yang dilakukan tahun 2008 oleh Chonchaiya dan Pruksananonda dari Chulalongkorn University, menyebutkan bahwa bayi usia kurang dari satu tahun yang menonton tv lebih dari 2 jam sehari, disebutkan memiliki kecendrungan 6 kali lebih banyak mengalami hambatan pada perkembangan bahasanya. Padahal bahasa merupakan faktor penting bagi bayi untuk mendukung aspek perkembangan lain, terutama untuk keberhasilan akademiknya.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, jangan sampai niat baik orangtua untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak justru menjadi bumerang bagi diri dan keluarganya. Hal utama yang harus dilakukan oleh orangtua adalah banyak-banyak berkomunikasi dengan bayi Anda dan menciptakan lingkungan yang kaya akan stimulasi literacy (keaksaraan). Untuk mensiasati hal tersebut, berikut ini adalah tips-tips yang dapat digunakan oleh orangtua agar mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dengan baik sejak bayi:
1. Banyak berkomunikasi dengan bayi Anda.
- Perlakukan anak sebagai partner pada saat berkomunikasi. Pada saat berkomunikasi beri feedback dan tunggu respon dari bayi. Orangtua harus responsif terhadap apa yang disampaikan oleh anak, baik berupa senyuman, cooing (mengeluarkan suara seperti vocal, contoh aaaaah atau oooooh) dan babbling (mengulang pola konsonan-vokal seperti ma-ma-ma-ma)
- Memiliki inisiatif memulai percakapan dengan anak. Percakapan merupakan dasar bagi perkembangan bahasa anak. Orangtua yang perhatian dan peduli merupakan rangsangan yang baik bagi bayi
- Berbicara dengan bayi dengan cara yang menenangkan, suara yang menyenangkan, melakukan kontak mata meskipun mereka tidak sedang bercakap-cakap dengan Anda.
- Berbicara dengan bayi menggunakan bahasa yang sederhana, baik dan benar tetapi bukan bahasa bayi yang umumnya banyak orang lakukan, seperti “mimik cucu” untuk minum susu, “di-di” untuk maksud diapers, dan lain lain. Buat kalimat sesederhana mungkin seperti Ayo pakai baju! Untuk mengganti maksud orangtua meminta anaknya berpakaian yang rapi untuk persiapan pergi ke luar rumah
- Menyebut nama anak pada saat berinteraksi dengan anak. Tujuannya agar percakapan lebih terasa akrab dan membantu anak mengenal identitas dirinya.
- Menggunakan beragam variasi stimulasi untuk perkembangan bahasa bayi. Seperti menyanyi, bersajak, membaca buku, dan jangan lupa memberikan kesempatan kepada bayi untuk mengulang sesuai kemampuannya.
- Ajak bayi ke berbagai tempat agar ia memiliki kesempatan berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda-beda. Hal ini memberikan anak pengalaman untuk menggunakan bahasa di situasi yang berbeda.
- Dukung anak untuk berbagi informasi kepada orang lain, agar kemampuan berkomunikasinya lebih terasah.
- Berikan kesempatan anak untuk mengekspresikan keinginannya dengan beragam cara. Anak-anak harus tahu bagaimana menggunakan bahasa untuk bertanya, menjelaskan perasaannya, menceritakan apa yang telah mereka lakukan dan menjelaskannya dengan baik.
- Berikan pengalaman kepada anak Anda untuk menggunakan bahasa sebagai sebuah petunjuk atau perintah. Hal ini penting, terutama untuk anak usia sekolah.
- Berbincang dengan anak mengenai apa yang telah mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. Anak belajar bahasa melalui feedback dan tanya jawab dengan orang lain. Dengan demikian membuat anak merasa mendapat perhatian dari orangtuanya.
- Berbicara dengan anak menggunakan bahasa orang dewasa termasuk secara gramatiknya, namun tentu tetap disesuaikan dengan usia anak.
- Bantu anak mengenal nama orang dan benda. Belajar mengenal nama merupakan bagian penting dalam perkembangan bahasa.
- Sediakan beragam pengalaman sehingga anak memiliki kesempatan bercerita tentang banyak hal.
2. Menciptakan lingkungan yang kaya akan stimulasi literacy*
- Menyediakan beragam jenis buku dengan berbagai tema, mulai dari buku kain/buku bantal, buku tahan air, buku tebal anti sobek, buku bergambar dari kayu, dan lain-lain.
- Membacakan sajak, cerita dengan bacaan yang nyaring dan antusias
- Menyanyi dengan variasi musik yang beragam
Keterangan: Literacy/keaksaraan adalah kemampuan membaca dan menulis.